Konsep Model Contextual Teaching and Learning (CTL)
Pada: July 10, 2011
Wilson (2002:4) mengatakan Contextual Teaching and Learning adalah konsep belajar yang membantu pendidik mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata peserta didik dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Pengetahuan dan keterampilan peserta didik diperoleh dari usaha peserta didik mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru ketika ia belajar.
Kunandar(2010:295) dalam The wagshinton state konsoritium for contextual teaching and learnig, mengartikan Contextual Teaching and Learning adalah pengajaran yang memungkinkan peserta didik memperkuat, memperluas dan menerapkan dan keterampilan akademisnya dalam berbagai latar sekolah dan diluar sekolah untukmemecahkan seluruh persoalan yang ada dalam dunia nyata. Pembelajaran kontekstual menjadi ketika peserta didik menerapkan dan mengalami apa yang diajarkan dengan mengacu pada masalah-masalah riil yang berasosiasi dengan peranan dengan tanggung jawab mereka sebagi anggota keluarga, masyarakat, peserta didik dan selaku pekerja.
Dari definisi di atas, yang menjadi konsep dasar dan kerakteristik dari Contextual Teaching and Learning (CTL) ada tiga hal yang kita harus pahami yaitu sebagai berikut:
Contextual Teaching and Learning (CTL) menekankan kepada proses ketelibatan peserta didik untuk menemukan materi, artinya proses belajar diorentasikan pada proses pengalaman secara langsung. Proses belajar dalam Contextual Teaching and Learning (CTL) tidak mengharapkan agar peserta didik hanya menerima pelajaran, akan tetapi proses mancari dan menemukan sendiri materi pelajaran.
Contextual Teaching and Learning (CTL) mendorong agar peserta didik dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya peserta didik dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat mengorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan saja bagi peserta didik materi itu akan bermakna secara fungsional akan tetapi materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori peserta didik, sehingga tidak akan mudah dilupakan.
Contextual Teaching and Learning (CTL) mendorong peserta didik untuk dapat menerapkanya dalam kehidupan, artinya CTL bukan hanya mengharapkan peserta didik dapat memahami materi yang dipelajarinya, akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat mewarnai dalam kehidupan sehari-hari. Materi pelajaran dalam CTL, bukan untuk ditumpuk di otak dan kemudian dilupakan akan tetapi bekal mereka dalam mengarungi kehidupan nyata.
Oleh sebab itu, melalui model pembelajaran kontekstual, mengajar bukan transformasi pengetahuan dari pendidik kepada peserta didik dengan menghafal sejumlah konsep-konsep yang sepertinya terlepas dari kehidupan nyata, akan tetapi lebih ditekankan pada upaya memfasilitasi peserta didik untuk mencari kemampuan bisa hidup (life skill) dari apa yang dipelajarinya.
Atas dasar itu pula, saran pokok dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berbasis kontekstual adalah sebagai berikut:
- Berpusat pada peserta didik.
- Mengembangkan kreativitas peserta didik.
- Suasana yang menarik, menyenangkan, dan bermakna.
- Prinsip pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
- Mengembangkan beragam kemampuan yang bermuatan nilai dan makna.
- Belajar melalui berbuat, peserta didik berbuat.
- Menekankan pada penggalian, penemuan, dan penciptaan.
- Pembelajaran dalam situasi nyata dan konteks sebenarnya.
- Menggunakan pembelajaran tuntas di sekolah.
Olehnya itu, hal terpenting dalam Contextual Teaching and Learning adalah berpusat pada peserta didik dimana peserta didik ini harus mengembangkan kreativitasnyya dalam proses pembelajaran yang mampu mengaitkan dunia sehari-hari yang dialami peserta didik.
Langkah-Langkah Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
Secara garis besar langkah-langkah penerapan Contextual Teaching and Learning dalam kelas seperti berikut ini:
1) Inti Di lapangan
- Peserta didik melakukan observasi sesuai dengan pembagian tugas kelompok.
- Peserta didik mencatat hal-hal yang mereka temukan sesuai dengan alat observasi yang telah mereka tentukan sebelumnya.
2) Di dalam Kelas
- Peserta didik mendiskusikan hasil temuan mereka sesuai dengan kelompoknya masing-masing.
- Peserta didik melaporkan hasil diskusi.
- Setiap kelompok menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh kelompok yang lain.
3) Penutup
- Dengan bantuan pendidik, peserta didik menyimpulkan hasil observasi sekitar sesuai dengan indikator hasil belajar yang dicapai.
- Pendidik menugaskan peserta didik untuk membuat karangan tentang pengalaman belajar mereka.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi bagi Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas (Ed. I, Cet. I; Jakarta: Prenada Media Group, 2009). Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran; Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif (Cet. I; Jakarta: Bumi Aksara, 2008). Syafruddin Nurdin, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum (Jakarta: Quantum Teaching, 2005).