Ide-ide Pembaharu Sayyid Ahmad Khan
Pada: August 20, 2011
Di antara ide-ide pembaruan dalam rangka gerakan islamisasi yang dilontarkan oleh Sayyid Ahmad Khan adalah:
- Politik Koperasi Tragedi mengenaskan yang telah menimpa negeri India membangkitkan semangat Sayyid Ahmad Khan untuk merenung. Ia berkesimpulan bahwa terjadinya pemberontakan 1857 yang dilakukan umat Hindu dan mujahidin disebabkan oleh kebodohan yang menimpa rakyat India ditambah dengan intervensi Inggris yang serakah. Dengan demikian ia bertekad untuk mendidik pemerintah maupun rakyat, serta mencoba untuk menghilangkan sebab-sebab timbulnya pertentangan. Usaha menjembatani pihak pemerintah dengan rakyat India secara umum dan umat Islam India secara khusus ditandai dengan terbitnya dua buah karya tulisan, masing-masing berjudul Tarikh Syarkhasi Bijnaur (1858) dan Asbab Baghawat al-Hindi, tetapi kesalahan semua pihak yang terlibat. Termasuk Inggris sendiri dan bukan pula karena intimidasi dari luar negari (Afganistan dan Rusia) untuk mengusir Inggris dari India. Terhadap pemerintah Inggris Sayyid Ahmad Khan mengatakan bahwa sebab-sebab terjadinya pemberontakan 1857 karena : 1) Adanya intervensi Inggris dalam soal agama yang tampak pada pendidikan panti asuhan Kristen untuk yatim piatu, pembentukan sekolah misi Kristen dan penghapusan pendidikan agama dari perguruan tinggi. 2) Tidak diikutsertakannya orang-orang India dalam lembaga perwakilan rakyat. 3) Tidak adanya usaha pemerintah untuk menjalin tali persahabatan dengan rakyat India demi kestabilan dalam pemerintahan. Sebaliknya terhadap muslim India, Sayyid Ahmad Khan berusaha menyadarkan umat Islam bahwa kondisi mereka seperti itu karena kelemahan mereka di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
- Rasional Manusia sebagai makhluk Tuhan yang sempurna telah dibekali dengan potensi akal. Manusia dituntut untuk banyak menggunakan akalnya dalam memahami realitas. Akallah yang membuat manusia mempunyai kebudayaan dan peradaban yang tinggi. Akal manusia pula yang mewujudkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selanjutnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang membuat manusia dapat mengubah dan mengatur alam sekitarnya untuk kesejahteraan dan kebahagiaannya. Sayyid Ahmad Khan termasuk tokoh rasionalis India seperti halnya Muhammad Abduh di Mesir. Namun di sisi lain Sayyid Ahmad Khan memandang agama sebagai sesuatu yang membolehkan hal-hal yang menghidupkan hati, tetapi tidak mengikat akal dan melumpuhkan pikiran. Sayyid Ahmad Khan memandang kemunduran yang terjadi pada masyarakat India disebabkan peran akal manusia tidak digunakan secara maksimal. Sementara ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang di Barat merupakan hasil kerja akal. Olehnya itu, akal harus mendapat penghargaan yang tinggi sekalipun kapasitasnya terbatas.
- Qadariyah Di penghujung tahun 1870 Sayyid Ahmad Khan kembali ke India setelah bermukim di Inggris selama 17 bulan. Sayyid Ahmad Khan bersentuhan langsung dengan peradaban Barat dan pada kesempatan ini dia menghilangkan konsepsi yang salah tentang Islam dan pendiriannya. Persentuhannya dengan dunia Barat menimbulkan inspirasi untuk memajukan umat Islam India ditandai dengan penerbitan majalah Tahdzibul Akhlaq (pembaruan sosial). Majalah tersebut mulai meningkatkan moral dan tingkah laku muslim India. Tahdzibul Akhlaq memuat kritikan tentang ada kebiasaan muslim India yang menghambat kemajuan rakyat. Sayyid Ahmad Khan memandang kemunduran umat Islam India disebabkan karena mereka tidak mengikuti perkembangan zaman.
Kemajuan zaman disebabkan oleh ilmu pengetahuan dan tekonologi. Sementara ilmu pengetahuan dan teknologi adalah hasil pemikiran manusia. Karena beliau percaya kepada kekuatan akal, ia pun percaya pada kebebasan dan kemerdekaan manusia dalam menentukan kehendak dan melakukan perbuatan. Dengan kata lain ia berpandangan Qadariyah (free will and free act). Menurutnya manusia dianugerahi daya-daya di antaranya daya berfikir dan daya fisik untuk mewujudkan kehendaknya. Manusia mempunyai kebebasan untuk menggunakan daya-daya yang diberikan Tuhan padanya.
Referensi Makalah®
*Berbagai sumber