Pengertian Israiliyyat dan Nashraniyyat
Pada: December 30, 2011
Pengertian Israiliyat
Secara etimologi, Israiliyat adalah bentuk jamak dari kata tunggal Israiliyyah, yaitu bentuk kata yang dinisbatkan pada kata Israil yang berasal dari bahasa Ibrani, Isra yang berarti hamba dan il yang berarti Tuhan (hamba Tuhan). Dalam perspektif historis, Israil berkaitan erat dengan Nabi Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim as., di mana keturunan beliau yang berjumlah dua belas itu disebut bani Israil.
Sedangkan menurut terminologi, Israiliyat diartikan sebagai; Sesuatu yang menyerap ke dalam tafsir dan hadis di mana periwayatannya berkaitan dengan sumber dari Yahudi dan Nasrani.
Pembauran kisah-kisah dari agama dan kepercayaan bukan Islam yang merembes masuk kejazirah arab Islam. Kisah-kisah tersebut dibawa oleh orang-orang Yahudi yang sejak dulu berkelana kearah Timur menuju Babilonia dan sekitarnya, sedangkan kearah Barat menuju Mesir.
Kisah-kisah dan riwayat-riwayat dari ahli kitab, baik yang ada hubungannya dengan ajaran-ajaran agama mereka maupun yang tidak ada hubungannya. Dalam hal ini, kisah-kisah itu diriwayatkan dari jalan mereka.
Pengertian Nasraniyat
Nasara atau umat Kristen, mereka yang memeluk agama Nasrani atau Masehi yang diajarkan oleh Nabi Isa as. Ajaran asli dari Nabi Isa ialah Tauhid, mempercayai Keesaan Tuhan dan Isa adalah utusan Tuhan untuk kaum Bani Israil (Yahudi). Kemudian ajaran Tauhid ni diubah oleh Paulus, yang mengaku dirinya Rasul dari Nabi Isa, dijadikannya Tuhan itu tiga oknum, yaitu Tuhan Bapa (Allah), Tuhan Anak (Isa) dan Tuhan Ruhul Kudus yang digambarkan bagai burung merpati, menjadi penghubung antara Tuhan Bapa dengan Tuhan Anak. Kepercayaan ini dinamakan Trinitas, tiga itu satu dan satu itu tiga.
Al-Quran menyebut kaum Nasrani ini, acapkali dihubungkan dengan kaum Yahudi, berkenaan dengan pendirian, sikap dan tidakan mereka, selanjutnya menerangkan sesatnya kepercayaan yang mengatakan Nabi Isa itu Tuhan atau anak Tuhan atau salah satu dati tiga oknum Tuhan.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Mustafa al-Gilayainiy, jami’ al-Durus al-Arabiyah, Juz II Beirut: Maktabah Asriyah, 1989. Muhammad Husain al-Zahabiy, Israiliyah fi al-Tafsîr wa al-hadis, Kairo: Majma’ al-buhus al-Islamiyah, 1971. M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Quran; Fungsi dan Peranan Wahyu Dalam Kehidupan Masyarakat, Bandung: Mizan, 1992. al-Khalil, Dirasah fi al-Qur'ân, Mesir: Dar al-Ma’arif, 1972. H. Fakhruddin HS, Ensiklopedi al-Qur'ân, Juz II, Jakarta: Rineka Cipta, 1992.