Referensi Makalah; Maf'ul Fih (dzaraf)
Pada: January 17, 2012
Para ahli bahasa Arab (Nahwiyyin) mempersamakan antara maf’ul fih dengan dzaraf. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa maf’ul fih adalah dzaraf itu sendiri, demikian pula sebaliknya.
Selengkapnya pengertian maf’ul fih adalah sebagai berikut: االمفعول فيه ويسمى ظرفا هواسم ينصب على تقدير "في" يذكر لييان زمان الفعل او مكانه "al-ma’ul fih disebut juga dengan dzaraf adalah yakni isim yang dibaca nashab dengan mentakdirkan kata “في “ (di/dalam) yang disebutkan untuk menjelaskan waktu dan tempat terjadinya suatu perbuatan “ فعل “ contoh : سرت يوما أو شهر أو سنة أو ليلا"
Pengertian senada dikemukakan oleh Ali Ridha’ yang mengatakan bahwa al-maf’ul fih adalah adalah bagian dari al-manshubat dan dinamakan juga dzaraf yaitu isim zaman atau isim makan yang mengandung arti ‘في ‘ (di/dalam), disebutkan untuk menerangkan waktu atau tempat kejadian (fi’il), contoh: جلست أمامك :
Saya duduk di depanmu سرت فرسخا :
Saya telah berjalan (dalam) satu fasakh جلست مجلسك :
Saya duduk di majelismu
Dalam contoh-contoh tersebut diperkirakan mengandung makna “fii” (في) di dalamnya, sehingga pada contoh tersebut, seolah-olah berbunyi : (جلست في أمامك, جلست في مجلسك).
Jika isim diperkirakn tidak mengandung makna ‘fii’ (في), maka tidak termasuk dalam kategori dzaraf. Akan tetapi isim yang tidak mengandung makna “fii” disamakan dengan isim-isim yang lain sesuai dengan tuntutan amilnya yang terletak sebelumnya.
Dalam hal ini, dapat berkedudukan sebagai mubtada’ dan khabar, contoh: يومنا يوم سعيد (hari kita adalah hari bahagia) atau berkedudukan sebagai fa’il, contoh : جاء يوم الجمعة (telah tiba hari jum’at). Atau bisa juga sebagai maf’ul bih, contoh : لاتضيع ايام شبابك (janganlah anda menyia-nyiakan hari-hari muda). Jadi jelaslah bahwa , maf’ul fih yang lazim disebut zharaf pada prinsipnya adalah menerangkan tentang waktu dan tempat terjadinya suatu perbuatan (fi’il).
Referensi Makalah®
Kepustakaan: Mustafa al-Gulayaini, Jami’ al-Durus al-Arabiyah Juz III, Beirut: al-maktabah al-Ashriyah, 1994. Ali Ridha, al-Marja’ Fi al-Lughah al-Arabiyah Nahwiyah wa Sharfiyah, Cairo: Dar al-Ma’arif, t. th
Selengkapnya pengertian maf’ul fih adalah sebagai berikut: االمفعول فيه ويسمى ظرفا هواسم ينصب على تقدير "في" يذكر لييان زمان الفعل او مكانه "al-ma’ul fih disebut juga dengan dzaraf adalah yakni isim yang dibaca nashab dengan mentakdirkan kata “في “ (di/dalam) yang disebutkan untuk menjelaskan waktu dan tempat terjadinya suatu perbuatan “ فعل “ contoh : سرت يوما أو شهر أو سنة أو ليلا"
Pengertian senada dikemukakan oleh Ali Ridha’ yang mengatakan bahwa al-maf’ul fih adalah adalah bagian dari al-manshubat dan dinamakan juga dzaraf yaitu isim zaman atau isim makan yang mengandung arti ‘في ‘ (di/dalam), disebutkan untuk menerangkan waktu atau tempat kejadian (fi’il), contoh: جلست أمامك :
Saya duduk di depanmu سرت فرسخا :
Saya telah berjalan (dalam) satu fasakh جلست مجلسك :
Saya duduk di majelismu
Dalam contoh-contoh tersebut diperkirakan mengandung makna “fii” (في) di dalamnya, sehingga pada contoh tersebut, seolah-olah berbunyi : (جلست في أمامك, جلست في مجلسك).
Jika isim diperkirakn tidak mengandung makna ‘fii’ (في), maka tidak termasuk dalam kategori dzaraf. Akan tetapi isim yang tidak mengandung makna “fii” disamakan dengan isim-isim yang lain sesuai dengan tuntutan amilnya yang terletak sebelumnya.
Dalam hal ini, dapat berkedudukan sebagai mubtada’ dan khabar, contoh: يومنا يوم سعيد (hari kita adalah hari bahagia) atau berkedudukan sebagai fa’il, contoh : جاء يوم الجمعة (telah tiba hari jum’at). Atau bisa juga sebagai maf’ul bih, contoh : لاتضيع ايام شبابك (janganlah anda menyia-nyiakan hari-hari muda). Jadi jelaslah bahwa , maf’ul fih yang lazim disebut zharaf pada prinsipnya adalah menerangkan tentang waktu dan tempat terjadinya suatu perbuatan (fi’il).
Referensi Makalah®
Kepustakaan: Mustafa al-Gulayaini, Jami’ al-Durus al-Arabiyah Juz III, Beirut: al-maktabah al-Ashriyah, 1994. Ali Ridha, al-Marja’ Fi al-Lughah al-Arabiyah Nahwiyah wa Sharfiyah, Cairo: Dar al-Ma’arif, t. th