Biografi Hasan al-Banna
Pada: February 12, 2012
Hasan al-Banna dilahirkan pada tahun 1906 di kota Mahmudiyah, Propinsi Buhairah, Mesir, di lingkungan keluarga yang taat beragama, berpendidikan, kaya, dan dihormati. Ayahnya bernama Syekh Ahmad ibn Abd al-Rahman ibn Muhammad al-Banna al-Sa’datiy. Sebagaimana halnya Hasan al-Banna, ayahnya juga seorang yang alim, baik dari segi kedalaman ilmu maupun dari segi ketaatan beragama.
Pada masa kanak-kanak, Hasan al-Banna dididik langsung oleh ayahnya. Sang ayah mendidik dan mengajarnya tentang al-Quran, hadis, fikih, bahasa, dan tasawuf. Sebagai seorang ayah yang berprofesi pengusaha arloji yang berhasil, mampu mensejahterakan diri dan keluarganya, bahkan ia menjadi guru yang telah berhasil membimbing anaknya menghafal seluruh isi al-Quran. Ketika sang anak mulai agak besar, ia diperkenalkan kepada perpustakaan pribadi ayahnya, yang penuh dengan buku. Sang ayah selalu memberi motivasi anaknya untuk membaca buku yang bertema apa saja. Kemampuan bahasa Arab sebagai bahasa ibu Hasan al-Banna, sangat mengagungkan, namun bahasa-bahasa lain tidak pernah ia pelajari.
Hasan al-Banna memulai pendidikan dasarnya di al-Rasad al-Diniyah. Pada usia 12 tahun, ia menyaksikan praktik dzikir (zikr) terekat al-Hasafiyah, bahkan sangat berkesan baginya. Setelah itu, pada tahun 1920 M (1339 H), ia pindah ke sekolah guru Dar al-Mu’allimin di Damanhar. Pada tahun 1922 (Ramadhan 1341 H), ia berbaiat menjadi anggota tarekat tersebut. Setahun kemudian, tepatnya pada tahun 1923 M (1342 H), ia pindah ke sekolah Dar al-Ulam, Kairo, dan tamat di Universitas yang sama pada tahun 1927 dengan berpredikat cumlaude. Setelah itu, ia diangkat menjadi guru Sekolah Dasar di lingkungan Departemen Pendidikan di kota kelahirannya. Selain mengajar, ia juga aktif dalam berdakwah, hingga mendirikan organisasi al-Ikhwan al-Muslimin bersama dengan keenam orang temannya. Sebagai pemimpin yang tertinggi di organisasi tersebut, ia berhasil menyebarkan ide-idenya.
Hasan al-Banna, akhirnya tewas tertembak oleh Kolonel Mahmud al-Majid, tanggal 12 Pebruari 1949, atas perintah Raja Fariq.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Departemen Agama RI, Ensiklopedi Islam di Indonesia, (Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve, 1994). Maryam Jamilah, Para Mujahid Agung, Bandung: Mizan, 1993). Ali Abd al-Halim Mahmud, Manhaj al-Tarbiyyah ‘Inda al-Ikhwan al-Muslimn, diterjemahkan oleh Syafril Halim dengan judul Metode Pendidikan Ikhwan al-Muslimun, (Jakarta: Gema Insani Press, 1997).