Long Life Education (Pendidikan Seumur Hidup)
Pada: March 12, 2012
Long Life Education, yang berarti konsep pendidikan seumur hidup, adalah rancangan atau gagasan tentang proses pembimbingan manusia yang terus berlangsung selama ia hidup.
Konsep pendidikan seumur hidup yang disebutkan di atas, sejalan dengan salah satu adegium masyhūr yang sering dikemukakan para ahli hikmahyakni; أطلبوا العلم من المهد إلى اللحد (tuntutlah ilmu mulai dari ayunan sampai ke liang lahat). Dari konsep inilah, lahir beberapa istilah yang mengacu pada termininologi pendidikan seumur hidup, yakni dalam International Dictionary of Education dikatakan bahwa pendidikan seumur tiada lain kecuali adalah pendidikan orang dewasa (adult education), pendidikan permanen (educational permanent) atau pendidikan berulang (recurrent education).
Istilah-istilah tersebut, kemudian terkonsep secara redaksional dalam istilah long life education atau long life integrated education. Dengan konsep pendidikan seumur hidup, berarti manusia mengalami proses pendidikan secara berkesinambungan, atau secara terus menenerus dan kontinyu, serta berlangsung sampai ajalnya tiba.
Redja Mudyahardjo menjelasakan bahwa hidup (life) mempunyai tiga komponen yang saling berhubungan satu dengan lainnya, yaitu individu; masyarakat; dan lingkungan fisik. Perjalanan manusia seumur hidup (lifelong) mengandung perkembangan dan perubahan yang juga mencakup tiga komponen yakni ;
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi II;(Cet. I; Jakarta: Balai Pustaka, 1991). Bahaking Rama, Sejarah Pendidikan Islam; Pertumbuhan dan Perkembangan Hingga Masa Khulafaurrasyidin (Cet. I; Jakarta: Paradotama Wiragemilang, 2002). Mappanganro, Implementasi Pendidikan Islam di Sekolah (Cet.I; Ujung Pandang: Yayasan Ahkam, 1996). Redja Mudyahardjo, Filsafat Ilmu Pendidikan (Cet. III; Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004). Ishaq Ahmad Farhan, al-Tarbiyah al-Islamiyah bayn al-Asalah wa al-Ma’asirah (Cet. II; t.tp: Dar al-Furqan, 1983). Tery Page, et. all, International Dictionary of Education (Camridge: The MIT Press, 1980).
Konsep pendidikan seumur hidup yang disebutkan di atas, sejalan dengan salah satu adegium masyhūr yang sering dikemukakan para ahli hikmahyakni; أطلبوا العلم من المهد إلى اللحد (tuntutlah ilmu mulai dari ayunan sampai ke liang lahat). Dari konsep inilah, lahir beberapa istilah yang mengacu pada termininologi pendidikan seumur hidup, yakni dalam International Dictionary of Education dikatakan bahwa pendidikan seumur tiada lain kecuali adalah pendidikan orang dewasa (adult education), pendidikan permanen (educational permanent) atau pendidikan berulang (recurrent education).
Istilah-istilah tersebut, kemudian terkonsep secara redaksional dalam istilah long life education atau long life integrated education. Dengan konsep pendidikan seumur hidup, berarti manusia mengalami proses pendidikan secara berkesinambungan, atau secara terus menenerus dan kontinyu, serta berlangsung sampai ajalnya tiba.
Redja Mudyahardjo menjelasakan bahwa hidup (life) mempunyai tiga komponen yang saling berhubungan satu dengan lainnya, yaitu individu; masyarakat; dan lingkungan fisik. Perjalanan manusia seumur hidup (lifelong) mengandung perkembangan dan perubahan yang juga mencakup tiga komponen yakni ;
- Tahap-tahap perkembangan individu, meliputi; masa balita, masa kanak-kanak, masa sekolah, masa remaja, dan masa remaja;
- Peranan-peranan sosial yang umum dan unik dalam kehidupan, yang berbeda-beda di setiap lingkungan hidup; dan
- Aspek-aspek perkembangan kepribadian, meliputi; fisik, mental, sosial, dan emosional.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi II;(Cet. I; Jakarta: Balai Pustaka, 1991). Bahaking Rama, Sejarah Pendidikan Islam; Pertumbuhan dan Perkembangan Hingga Masa Khulafaurrasyidin (Cet. I; Jakarta: Paradotama Wiragemilang, 2002). Mappanganro, Implementasi Pendidikan Islam di Sekolah (Cet.I; Ujung Pandang: Yayasan Ahkam, 1996). Redja Mudyahardjo, Filsafat Ilmu Pendidikan (Cet. III; Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004). Ishaq Ahmad Farhan, al-Tarbiyah al-Islamiyah bayn al-Asalah wa al-Ma’asirah (Cet. II; t.tp: Dar al-Furqan, 1983). Tery Page, et. all, International Dictionary of Education (Camridge: The MIT Press, 1980).