Pengertian Kitab Sumber dalam Ilmu Hadis
Pada: March 29, 2012
Mengenai makna dan defenisi istilah kitab sumber. Penulis belum menemukan rujukan atau referensi yang langsung memberikan penjelasan mengenai makna dan siapa yang mengistilahkannya. Hanya saja dengan melihat kata dan jenis-jenis kitab yang termasuk di dalamnya maka dapat diuraikan bahwa kitab sumber adalah kitab yang menghimpun hadis-hadis Nabi yang dapat dijadikan rujukan dalam penelitian khususnya pencarian hadis.
Sebagaimana pula telah diketahui bahwa kitab hadis yang telah disusun cukup banyak jumlahnya bahkan sulit menentukan angkanya apatah lagi sebagian dari para penghimpun hadis ada yang menghasilkan karya lebih dari satu kitab. Hanya saja dalam sejarah pembukuan hadis memang diketahui banyak kitab yang telah disusun akan tetapi seiring perjalanan waktu ternyata banyak pula yang hilang.
Dari sekian banyak kitab himpunan hadis, tampaknya metodologi yang dipergunakan tidak seragam. Hal ini memang logis karena setiap penulis kitab di samping memiliki motivasi untuk mengumpulkan hadis juga ada keinginan untuk memberikan kemudahan kepada pembaca dalam mencari hadis yang diinginkan. Sehingga ditemukan ada kitab yang hanya menghimpun hadis sahih saja, atau menghimpun hadis yang terkait dengan masalah-masalah tertentu dan lainnya.
Dalam kajian metodologi ini, penulis menemukan kesulitan dalam menentukan cara penyusunannya karena ternyata dalam beberapa kitab yang ada termasuk versi Syuhudi Ismail berbeda dengan versi lain semisal Manna’ al-Qaththan. Hal ini disebabkan oleh latar belakang dan tinjaun pembahasan mereka. Manna’ al-Qaththan misalnya mengkaji metodologi penyusunan kitab hadis berdasarkan kandungan kitab tersebut. Sementara Syuhudi Ismail menekankan pada periodisasi yang telah disusun sendiri oleh beliau. Berdasarkan hal tersebut di atas penulis memilih untuk menjelaskan mengenai apa dan bagaimana kitab sumber tersebut sesuai dengan susunan rumusan masalah di atas.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
M. Syuhudi Ismail, Metodologi Penulisan Hadits Nabi (Jakarta; Bulan Bintang, 1992), cet. I. Al-Kattani, al-Risa>lah al-Mustat}rafah (Karachi; Nur Muhammad, 1960).
