Biografi K.H. Abdurrahman Ambo Dalle
Pada: April 05, 2012
Anregurutta K.H. Abdurrahman Ambo Dalle lahir dan dibesarkan di sebuah kampung yang terletak di sebelah timur tepi Danau Tempe Desa UjungE Kecamatan Tanasitolo, tujuh kilometer di sebelah utara Sengkang ibu kota Kabupaten Wajo sekarang. Ayahnya bernama Puang Ngati Daeng Patobo, orang yang dituakan di kampung itu, ia menjadi tokoh dan pemimpin masyarakat. Kehormatan ini diberikan masyarakat bukan karena ia memang seorang keturunan bangsawan, tetapi lebih dari itu karena Daeng Patobo sendiri adalah orang yang menaruh perhatian tinggi pada masyarakatnya. Kepada beliaulah warga disekitar kerap mengadukan persoalan-persoalan yang tengah melilit hidupnya, mulai dari masalah ekonomi hingga masalah-masalah yang menyangkut keharmonisan rumah tangga. Ibunya bernama Puang Candara Dewi (Puang Cendaha).
Daeng Patobo, sang ayah memberi nama “Ambo Dalle”. Ambo artinya bapak, sedangkan Dalle berarti rezeki. Dengan harapan putra semata wayangnya kelak akan membawa perubahan nasib, bukan hanya bagi keluarganya, melainkan juga bagi masyarakatnya. Pada hari Selasa siang tahun 1900, lahir seorang laki-laki dari pasangan yang berdarah bangsawan bugis tersebut. Yang pasti menjadi tanda ketika Ambo Dalle dilahirkan, sebagai anak tunggal, kedua orang tua terutama ibunya sangat menyayangi, namun tidak memanjakannya. Hal itu terlihat dari ketatnya mereka mengawasi pendidikan Ambo Dalle, Wajo adalah salah satu kerajaan yang masih diakui Belanda sebagai negeri yang berstatus contractuele bondgenooten yakni negeri merdeka secara hukum setara dengan pemerintahan Hindia Belanda. Masa kecil Ambo Dalle ditandai keprihatinan masyarakat Wajo dan sekitarnya dengan sering terjadinya peperangan antara penduduk setempat melawan penjajah.
Selain kegiatan rohani dengan pendalaman spiritual yang menjadi gairah hidupnya sehari-hari, kegiatan fisik juga tidak diabaikannya. Ia selalu aktif berolahraga. Salah satu cabang olahraga yang digemarinya ialah sepak bola. Teman-teman sepermainnya menjulukinya “si rusa” karena larinya sangat kencang ketika mengejar bola serta nafasnya yang tak mudah tersengal. Dalam kesebelasan, ia bisa menempati posisi mana saja. Baik posisi penyerang, gelandang, maupun pertahanan belakang. Selain itu, ia pun bisa memainkan sepak raga dengan gaya yang menawan. Tak heran kalau ia banyak dikagumi gadis-gadis masa itu.
*Berbagai sumber