Pengantar Strategi Belajar Akrostik
Pada: April 06, 2012
Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.
Tujuan belajar dan mengajar menurut Pupuh Fathurrahman dan M. Sobbry Sukitno (dalam Yana Wardhana, 2010 : 27), merupakan suatu cita-cita yang bernilai normatif, terdapat sejumlah nilai yang harus ditanamkan kepada anak didik. Nilai-nilai tersebut akan mewarnai anak didik bersikap dan berbuat dalam lingkungan sosial, baik disekolah maupun di luar sekolah.
Tujuan belajar dalam arti khusus mengacu pada kemampuan yang harus dimiliki oleh anak didik setelah mereka mempelajari bahasan tertentu dalam bidang studi tertentu dalam satu kali pertemuan. Sebelum seorang guru melakukan proses belajar mengajar, guru perlu merumuskan tujuan belajar yang harus dikuasai oleh anak didik setelah mereka selesai mengikuti pelajaran.
Karya sastra memiliki tujuan menyampaikan sesuatu kepada orang lain dan memiliki manfaat yang besar dalam kehidupan, dalam aktivitas manusia. Puisi tercipta dan tampil dengan bahasa yang singkat, padat dan membuat orang terkesima. Memahami bahasa puisi ibarat kita menyelami dasar lautan nan luas, makin dalam dan makin luas kita menyelam akan semakin takjub dan terpukau akan keindahannya, namun terasa semakin tersesat pula kita dalam mencari batas kesudahannya.
Dalam kaitannya dengan pembelajaran menulis puisi salah satu strategi pembelajaran menulis puisi yang dapat dilakukan adalah strategi akrostik. Pada strategi akrostik, penulisan puisi yang huruf-huruf pangkalnya bila dibaca dari atas ke bawah menjadi nama orang pada sisi kiri, kanan, dan kiri kanan yang biasanya/ lazimnya nama penulis (atau mengabadikan sebuah nama dalam puisi)
Referensi Makalah®
*Berbagai Sumber