Prinsip-prinsip Perencanaan Pembelajaran
Pada: June 16, 2012
Setiap teori belajar mempunyai prinsip-prinsip pembelajaran sendiri, yang mungkin sama ataupun berbeda berbeda dengan teori yang lain. Dalam kegiatan pembelajaran, guru semestinya tidak hanya menggunakan satu pendekatan ataupun matode mengajar, tetapi menggunakan beberapa metode yang mungkin berasal dari teori psikologi atau teori lain yang berbeda, tetapi pada dasarnya ada beberapa prinsip pengajaran yang secara relatif berlaku umum diantaranya adalah prinsip perkembangan, perbedaan individu, minat dan kebutuhan aktivitas, dan motivasi hal ini dapat dilihat sebagai beriut:
Prinsip perkembangan
Pada prinsipnya peserta didik yang sedang belajar di kelas berada dalam proses perkembangan, ini berarti perubahan kemampuan peserta didik pada jenjang usia dan tingkat kelas berbeda-beda sesuai perkembangannya. Peserta didik pada jenjang usia atau kelas yang lebih tinggi memiliki kemampuan lebih tinggi dari adik kelasnya.
Prinsip pembelajaran tersebut menghendaki pada waktu memilih bahan dan motode mengajar, guru hendaknya memperhatikan dan menyesuaikan dengan kemampuan peserta didik. Karena perubahan ada yang cepat dan ada yang lambat. Oleh karena itu guru hendaknya mengerti dan bersabar dalam melaksanakan tugas pelayanan belajar bagi peserta didiknya. Inilah yang menjadi bagian penting dari profesi guru dalam melaksanakan tugas pembelajaran.
Prinsip perbedaan individu
Seorang guru yang menghadapi 30 peserta didik di kelas, sebenarnya bukan hanya menghadapi karakter satu kelas peserta didik, melainkan juga menghadapi 30 karakter peserta didik. Tiap peserta didik memiliki karakter dan pembawaan yang berbeda, menerima pengaruh dan perlakuan dari keluarganya yang juga berbeda. Ada siswayang memiliki badan tinggi kurus, gemuk pendek, cekatan atau lamban, kecerdasan tinggi atau sedang, berbakat dalam beberapa mata pelajaran tertentu, kurang berbakat, tabah dan ulet, mudah tersinggung, periang atau pemurung, bersemangat, acuh tak acuh dan beberapa karakter yang lainnya.
Dengan kondisi yang digambarkan sebelumnya, untuk memberikan bantuan belajar kepada peserta didik, guru harus memahami dengan benar kakakter setiap peserta didik tersebut. Baik alam menyiapkan dan menyajikan pelajaran maupun dalam memberikan tugas-tugas dan pembimbingan lainnya. Guru hendaknya dapat menyesuaikan dengan karakter peserta didik masing-masing. Dalam model pengajaran berprogram atau modul, penyesuaian belajar dengan perbedaan individu ini sepenuhnya dapat dilakukan oleh guru, karana cara belajarnya individual. Dalam pembelajaran klasikal, seperti yang umumnya dilaksanakan di sekolah-sekolah penyesuaian pelajaran dengan perbedaan individual sangat terbatas.
Pada model pembelajaran klasikal, umumnya guru pada jam pelajaran yang sama dalam satu kelas mengajarkan bahan dan materi yang sama dengan cara yang sama untuk semua peserta didik yang memiliki berbagai perbedaan, sehingga perbedaan individu tersebut cenderung diabaikan. Karena itu guru harus mapu mengkombinasikan kegiatan pelayanan kelas dengan pelayanan belajar individual dengan serasi, yaitu mendesain prosedru maupun alokasi waktu yang memenuhi kebutuhan belajar peserta didik dalam kelas yang menjadi tanggung jawabanya.
Pembelajaran model klasikal ini dapat disempurnakan dengan cara: (1) guru menggunakan metode atau strategi pembelajaran yang bervariasi, sebab dengan variasi tersebut diharapakan beberapa perbedaan kemampuan dapat terlayani; (2) menggunakan alat dan media pengajaran yang dapat membantu peserta didik khususnya yang mempunyai kelemahan tertentu. Bagi peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir abstrak kurang, dapat dibantu dengan peraga yang kongkret, yang memiliki pendengaan kurang dapat dibantu dengan penglihatan, dan sebagainya; (3) guru memberikan pelajaran tambahan kepada peserta didik yang pandai untuk mengimbangi kepandaiannya. Bahan-bahan tersebut dapat berupa bahan bacaaan, soal-soal yang harus dipecahkan; (4) guru memberikan bantuan atau bimbingan khusus kepada peserta didik yang kurang pandai atau lambat dalam belajar yang dilakukan dalam jam pelajaran maupun di luar jam pelajaran, dan (5) pemberian tugas-tugas disesuaikan dengan minat dan kemampun peserta didik. Peserta didik yang lebih pandai bobot tugasnya lebih sukar dibanding peserta didik yang kurang pandai. Kelima cara tersebut dapat diterapkan secara felksibel dan tidak kaku, untuk lebih memberi dinamika belajar yang lebih bervariasi, dan cara tersebut sudah dimasukkan dalam perencanaan pembelajaran.
Referensi Makalah®
*Berbagai sumber