Biografi Sayyid Ahmad Khan
Pada: July 11, 2012
Sayyid Ahmad Khan, salah seorang pembaru Islam India pada abad ke-19. Nama lengkapnya adalah Sir Sayyid Ahmad Khan Ibnu al-Muttaqi Ibnu al-Hadi al-Hasani al-Dahlawi. Lahir pada 17 Oktober 1817 M. di kota Delhi.
Nenek moyangnya berasal dari semenanjung Arabia. Menurut garis keturunannya dari pihak ayah sampai pada Muhammad Taqi, keturunan Nabi dari Fatimah, karena tekanan politik Bani Umayyah di Damaskus, mereka pindah ke daerah Persia. Akhirnya menetap di India pada masa pemerintahan Syah Jehan di kerajaan Mughal. Kakeknya Sayyid al-Hadi adalah pembesar istana pada masa pemerintahan Sultan Alamghir II (1754-1759).
Ayahnya seorang sufi dan ibunya cerdas dalam mendidik anak-anaknya. Pendidikan Sayyid Ahmad Khan pertama kali diperoleh di Maktab. Suatu lembaga pendidikan tradisional yang mengajarkan agama. Di samping belajar agama ia juga belajar bahasa Arab dan Persia, matematika, mekanika dan sejarah. Ia dikenal rajin dalam membaca dan memiliki wawasan yang luas. Pada usianya yang ke-17, Sayyid Ahmad Khan melangsungkan pernikahan, setahun kemudian ia bekerja pada Serikat India Timur EIC (The East India Company) sebagai juru tulis tingkat rendah.
Setelah 6 tahun menjadi juru tulis ia diangkat menjadi munsit (wakil hakim) di Patihpur. Setelah kakeknya meninggal (1845) ia minta untuk pindah ke Delhi. Dengan demikian ia dapat memperhatikan urusan keluarganya. Sayyid Ahmad Khan melanjutkan pendidikannya di kota kelahiranya dan banyak bergaul dengan tokoh-tokoh kaum aristokrat kerajaan tersebut. Seperti Nawab Ahmad Bakhs dan Aminuddin dari Lahore (keduanya adimistrator ulung) serta hakim Mahmud Khan dan Nawab Mustafa Khan.
Peristiwa Mutini merupakan revolusi India yang mengalami kegagalan mengawali perubahan hidupnya. Beliau menyaksikan dengan mata kepala sendiri tragedi yang dialami umat Islam hingga hancurnya negara mereka. Setelah Ahmad Khan mengetahui bahwa revolusi tidak menghasilkan apa-apa kecuali korban yang berjatuhan, ia memilih untuk bersikap loyal terhadap pemerintah Inggris, dengan keyakinan bahwa hanya cara inilah menyelamatkan umat Islam India, Sayyid Ahmad Khan banyak menetralisir dan meredam gejolak massa. Beliau banyak menolong orang-orang Inggris dari pembunuhan, karena kepiawaiannya, pihak Inggris menganggap ia banyak berjasa dan ingin membalas jasanya. Tetapi hadiah yang dianugerahkan Inggris padanya ia tolak.
Akhirnya hubungan dengan pihak Inggris menjadi baik, ia diberi gelar Sir oleh pemerintah Inggris. Kepercayaan ini dipergunakan untuk kepentingan umat Islam India. Ide-ide Pembaruan Sayyid Ahmad Khan Secara geografis, Sayyid Ahmad Khan dibesarkan di lingkungan yang dekat dengan Syah Ghulam Ali yang puritan. Ia turut serta dalam menulis pamflet yang mendukung paham Wahabiah.
Singkatnya bahwa pemikiran keagamaannya lebih menampakkan wajah puritan, sectarian, dan apoligetik yang terinspirasi dari reformasi fundamentalistik Syah Waliyullah dan juga Wahabisme. Untunglah ia dapat segera keluar dari polemik sektarian yang tidak berarti tersebut dan berbakti lagi dalam khasanah keindahan sejarah. Proses pemberontakan 1857 membuat Sayyid Ahmad Khan semakin menonjolkan komitmen cooperatif oportunistik terhadap pemerintah Inggris.
*Berbagai sumber