Biografi Thaha Husein
Pada: July 11, 2012
Thaha Husein dilahirkan tahun 1889 M. di Izbat al-Kilu. Ketika berumur dua tahun telah terkena penyakit optualmia (kebutaan), penyakit yang biasa menyerang anak-anak ketika itu, namun penyakit tersebut tidak menghalanginya menuntut ilmu. Ia belajar al-Quran dan dapat menghafalnya pada usia sembilan tahun.
Pada tahun 1902, ia dikirim orang tuanya untuk belajar di al-Azhar dengan harapan agar kelak Thaha Husein menjadi alim Azhar, memberi palajaran agama dalam halaqah yang besar. Akan tetapi Thaha Husein keluar dari al-Azhar, ia kecewa dengan sistem pengejarannya yang sempit dan tidak berkembang serta materi pelajarannya amat tradisonal dan menjemukan.
Pada tahun 1905, ia mendalami pemikiran Muhammad Abduh, salah satu yang amat menonjol dari keterpengaruhannya adalah sikapnya yang menentang praktek tawassul di desanya sehingga dicap sebagai seorang yang tersesat dan menyesatkan. Pada tahun 1908 bersamaan dengan dibukanya Universitas Kairo, Thaha Husein mendaftarkan diri, di sinilah ia berkenalan dengan sederatan orientalis semisal Iguazio Buidi, Enno Litman, Santillana, Nallino dan Masignon.
Pada tanggal 5 Mei 1914 Thaha Husein mempertahankan disertasinya yang berjudul Dzikra Abi al-'Ala dan berhasil yudisium jayyid jiddan pada tahun itu juga Thaha Husein dikirim ke Perancis untuk belajar sejarah. Di Perancis Thaha Husein mulai mengkaji hal-hal yang selama ini ia cari, ia belajar pada beberapa ilmuan, di antaranya Glota, G. Blook, Seigneboj, Emile Durkheim. Pada tahun 1917 ia menikah dengan seorang wanita Perancis yang bernama Suzanne Brusseau.
Pada tahun 1918, Thaha Husein berhasil menyelesaikan penulisan disertasi doktornya yang berjudul Etude Analitique et Critique de la Philosophie Sociale d' Ibn Khaldoun dengan memperoleh yudisium tres honorable, dan di tahun berikutnya memperoleh gelar Doctorat d' Etat. Pada tahun beikutnya 1919, ia kembali ke Mesir dan ditunjuk menjadi dosen sejarah Yunani dan Romawi Kuno di Universitas Kairo hingga tahun 1925. Ia juga aktif menulis di surat kabar dan menjadi redaktur al-Siyasah pada tahun 1922.
Baca: Thaha Husein dan Ide Pemikirannya
Pada tahun 1926 diangkat menjadi dosen sejarah sastra Arab pada Universitas Negeri. Pada tahun 1930 diangkat menjadi dosen sastra dan pada tahun 1932 dialih tugaskan ke kementerian pengajaran. Pada tahun 1942 diangkat menjadi rektor Universitas Iskandaria hingga 1944. Pada tahun 1950-1952 ia ditunjuk sebagai Menteri pendidikan Mesir. Pada tahun 1973 Thaha Husein ditetapkan untuk mendapat hadiah nobel dalam bidang sastra. Thaha Husein wafat pada tanggal 28 Oktober 1973.
Referensi Makalah®
*Dikutip dari berbagai sumber
Pada tahun 1902, ia dikirim orang tuanya untuk belajar di al-Azhar dengan harapan agar kelak Thaha Husein menjadi alim Azhar, memberi palajaran agama dalam halaqah yang besar. Akan tetapi Thaha Husein keluar dari al-Azhar, ia kecewa dengan sistem pengejarannya yang sempit dan tidak berkembang serta materi pelajarannya amat tradisonal dan menjemukan.
Pada tahun 1905, ia mendalami pemikiran Muhammad Abduh, salah satu yang amat menonjol dari keterpengaruhannya adalah sikapnya yang menentang praktek tawassul di desanya sehingga dicap sebagai seorang yang tersesat dan menyesatkan. Pada tahun 1908 bersamaan dengan dibukanya Universitas Kairo, Thaha Husein mendaftarkan diri, di sinilah ia berkenalan dengan sederatan orientalis semisal Iguazio Buidi, Enno Litman, Santillana, Nallino dan Masignon.
Pada tanggal 5 Mei 1914 Thaha Husein mempertahankan disertasinya yang berjudul Dzikra Abi al-'Ala dan berhasil yudisium jayyid jiddan pada tahun itu juga Thaha Husein dikirim ke Perancis untuk belajar sejarah. Di Perancis Thaha Husein mulai mengkaji hal-hal yang selama ini ia cari, ia belajar pada beberapa ilmuan, di antaranya Glota, G. Blook, Seigneboj, Emile Durkheim. Pada tahun 1917 ia menikah dengan seorang wanita Perancis yang bernama Suzanne Brusseau.
Pada tahun 1918, Thaha Husein berhasil menyelesaikan penulisan disertasi doktornya yang berjudul Etude Analitique et Critique de la Philosophie Sociale d' Ibn Khaldoun dengan memperoleh yudisium tres honorable, dan di tahun berikutnya memperoleh gelar Doctorat d' Etat. Pada tahun beikutnya 1919, ia kembali ke Mesir dan ditunjuk menjadi dosen sejarah Yunani dan Romawi Kuno di Universitas Kairo hingga tahun 1925. Ia juga aktif menulis di surat kabar dan menjadi redaktur al-Siyasah pada tahun 1922.
Baca: Thaha Husein dan Ide Pemikirannya
Pada tahun 1926 diangkat menjadi dosen sejarah sastra Arab pada Universitas Negeri. Pada tahun 1930 diangkat menjadi dosen sastra dan pada tahun 1932 dialih tugaskan ke kementerian pengajaran. Pada tahun 1942 diangkat menjadi rektor Universitas Iskandaria hingga 1944. Pada tahun 1950-1952 ia ditunjuk sebagai Menteri pendidikan Mesir. Pada tahun 1973 Thaha Husein ditetapkan untuk mendapat hadiah nobel dalam bidang sastra. Thaha Husein wafat pada tanggal 28 Oktober 1973.
Referensi Makalah®
*Dikutip dari berbagai sumber