Pengertian Hadis Hasan dan Pembagiannya
Pada: July 12, 2012
Ulama yang mula-mula memakai istilah hadis Hasan adalah Abu Isa al-Turmudzi. Pada mulanya ulama membagi hadis kepada dua bagian yaitu hadis shahih dan hadis dha’if. Seperti yang ditegaskan oleh Iman Taqyuddin bin Ibn Taimiyah.
Adapun pengertian hadis Hasan menurut bahasa adalah berasal dari kata حسن، حسنا berarti bagus, baik dan cantik.
Pengertian hadis Hasan menurut istilah adalah hadis yang pada sanadnya tidak terdapat orang yang tertuduh dusta, tidak janggal pada matannya dan diriwayatkan tidak dari satu jurusan (mempunyai banyak jalan) yang sepadan maknanya.
Definisi tersebut tidak mani’ dan tidak jami’. Sebab hadis shahih (yang rawinya selamat dari tuduhan dusta dan maknanya yang bersih dari kejanggalan) dapat tercakup dalam definisi ini. itulah sebabnya disebut tidak mani’.
Hadis hasan dapat dibagi kepada dua bagian :
- Hadis Hasan Lidzatihi, yaitu hadis yang memenuhi syarat-syarat hasan seperti yang telah disebutkan.
- Hadis Hasan Lighairihi, yaitu hadis yang sanadnya tidak sepi dari seorang mastur (tak nyata keahliannya).
Dari segi persyaratan hadis hasan sama dengan hadis shahih. Perbedaannya hanya sedikit segi saja yaitu pada kedhabitan rawi (hafalannya agak kurang).
Oleh karena itu, maka hukum pengamalannya sama dengan hadis shahih. Dengan mengambil dalil hadis hasan bisa dijadikan hujjah walaupun diakui lebih rendah dari hadis shahih. Dalam hal ini sebagian ulama menolak hadis hasan, misalnya al-Bukhari dan Ibn al-Arabi tidak menerima hadis hasan dalam soal halal dan haram.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Abu Amar Usman Ibn Abd. al-Rahman Ibn al-Shalah al-Syahrazuri, ‘Ulum al-Hadits, naskah ditelitih oleh Nuruddin (al-Madinah al-Munawwarah: al-Maktabah al-‘Ilmiyah, 1972). Al-Nawawiy, Al-Taqrib li al-Nawawi Fann al-Ushul al-Hadits (Kairo: Abd. al-Rahman Muhammad, t. th.). M. Syuhudi Ismail, Kaedah Keshahihan Sanad Hadis; Telaah Kritis dan Tinjauan dengan Pendekatan Sejarah (Jakarta: Bulan Bintang, 1995). W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1982).