Biografi Qasim Amin
Pada: August 01, 2012
Qasim Amin Bik, dilahirkan pada bulan Desember 1863 di kota Iskandaria, Mesir. Ayahnya, Muhammad Bik Amin adalah keturunan Turki yang menetap di Mesir.
Ketika Kerajaan Turki Usmani berjaya dan menguasai seluruh kawasan Arab, para pejabat tinggi kerajaan diberi tugas khusus pada setiap propinsi yang ada di wilayah Kerajaan Usmani. Muhammad Bik Amin, sebagai salah seorang pejabat kerajaan, mendapat tugas di Mesir. Dalam pelaksanaan tugasnya itu, ia mengawini puteri penduduk setempat. Dari hasil perkawinannya itu, lahirlah puteranya yang diberi nama Qasim Amin Bik. Karenanya, pada diri Qasim Amin mengalir darah Turki dan Arab Mesir.
Sebagian dari kehidupan keluarga Muhammad Bik Amin dijalaninya di Iskandariyah, dan karenanya, Qasim Amin memulai pendidikannya di Madrasah Ra’s al-Tin (setingkat Sekolah Dasar) di kota ini. Ketika keluarga tersebut berpindah tempat tinggal di Kairo, maka Qasim juga pindah ke Madrasah Tajhiziyah (setingkat Tsanawiyah). Setelah tamat dari madrasah ini, Qasim memasuki perguruan tinggi dengan memilih Fakultas Hukum. Ia memperoleh gelar lisanis (lc.) pada tahun 1881 dengan menduduki peringkat pertama, dalam usia yang masih relatif muda, 18 tahun.
Setelah itu, ayahnya mengutus Qasim ke Maktab al-Mahami (pimpinan Mushtafa Fahmi). Kemudian ia menjabat sebagai Kepala Kementerian selama 18 tahun, hingga Mesir berada di bawah kekuasaan Inggris. Selanjutnya, Qasim bergabung dengan keluarga Sa’ad Zaglul hingga ia mempersunting anaknya, Zhafiyah. Namun, sebelum ia tinggal bnersama isterinya, Qasim berangkat ke Francis sebagai utusan untuk mempelajari hukum dan perundang-undangan.
Ketika di Paris, Qasim bertemu dengan Jamal al-Din al-Afgani dan Muhammad ‘Abduh. Dari ‘Abduh-lah, Qasim belajar bahasa Francis. Atas kerja sama mereka bertiga, ia membentuk media “Surat Kabar” yang diberi nama al-‘Urwah al-Wustqa. Dalam media itulah, mereka menyuarakan gerakan nasionalisme.
Sekembalinya dari Paris, Qasim bekerja pada Pengadilan Mesir, dan pekerjaan itu digelutinya hingga ia wafat pada tahun 1908, dalam usia 45 tahun.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Hassan Shadily, et al., Ensiklopedi Indonesia (Jakarta : PT.Ichtiar Baru van-Hoeve dan Elsevier Publishing Projects, 1984), Jilid V. M.Yusran Asmuni, Pengantar Studi Pemikiran dan Gerakan Pembaharuan dalam Dunia Islam (Cet.II; Jakarta : Lembaga Studi Islam dan Kemasyarakatan, 1996).