Pengertian Tabaqat al-Ruwat dalam Ilmu Hadis
Pada: August 18, 2012
Tabaqat menurut bahasa adalah suatu kaum yang memiliki kesamaan dalam suatu sifat. Secara istilah, adalah suatu kaum yang hidup dalam satu masa dan memiliki keserupaan dalam umur dan sanad, yakni pengambilan hadis dari para guru.
Mahmud Thahan mengemukakan, bahwa Tabaqat adalah kaum yang berdekatan atau sebaya dalam usia dan dalam isnad atau dalam isnad saja. Dalam pengertian ini, tabaqat identik dengan generasi dari sisi kebersamaan dalam berguru. Kadangkala para muhaditsin (ahli hadis) menganggap bahwa kebersamaan dalam menimba ilmu hadis adalah cukup bisa dikatakan satu tabaqah, sebab pada umumnya mereka memiliki kebersamaan dalam umur.
Sedangkan kata ar-Ruwat jamak dari kata rawi, yaitu yang menerima, memelihara dan menyampaikan kepada orang lain dengan menyebutkan sumber pemberitaannya.
Dengan demikian, Tabaqat ar-Ruwat, adalah pengelompokan orang yang menerima, memelihara dan menyampaikan hadis yang hidup dalam satu generasi atau satu masa dan dalam periwayatan atau isnad yang sama atau sama dalam periwayatan saja. Maksud berdekatan dalam isnad adalah satu perguruan atau satu guru atau diartikan berdekatan dalam berguru. Jadi, para gurunya sebagian periwayat juga menjadi guru bagi sebagian perawi lain. Para rawi pada masa tertentu akan berbeda dengan rawi masa berikutnya.
Untuk itu, para rawi memiliki tingkatannya masing-masing sesuai pertemuannya dengan gurunya. Diadakannya pembagian tersebut berpegang pada sabda Nabi saw, bahwa “Kurun yang paling baik adalah kurunku, kemudian orang-orang sesudah mereka, kemudian orang sesudah mereka”. Hadis inilah yang disinyalir melatar belakangi terbentuknya pembagian tingkatan rawi.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Nuruddin ‘Itr, Manhaj an-Naqd fii ‘Ulum al-Hadis, terj, Endang Soetari, Mujiyo dengan judul‘Ulum al-Hadis I, Cet. II, (Bandung : Remaja Rosda karya, 1995). Mahmud ath-Thahan, Taysir Mushthalah al-Hadits terj. Abu Fuad dengan judul Ilmu Hadis Praktis, Cet. I, (Bogor : Pustaka Thariqul Izzah, 2005). Endang Soetari, Ilmu Hadis, Cet, II, (Bandung : Amal Bakti Press,1997).