Skip to main content

Perangkap Tikus; Cerita Inspiratif

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: August 20, 2012

Setelah berbelanja, sepasang suami dan istri petani di sebuah desa pulang kerumah. Ketika mereka membuka barang belanjaan, seekor tikus memperhatikan dengan seksama sambil menggumam "hmmm...makanan apa lagi yang dibawa mereka dari pasar??"
Ternyata, salah satu yang dibeli oleh petani ini adalah Perangkap Tikus. Sang tikus kaget bukan kepalang. Karena tahu perangkap tikus adalah barang berbahaya setidaknya bagi dirinya. Ia segera berlari menuju kandang dan berteriak, "Ada Perangkap Tikus di rumah....di rumah sekarang ada perangkap tikus...."
Dengan sengaja, ia mendatangi ayam dan berteriak, "ada perangkap tikus"
Sang Ayam berkata, "Tuan Tikus..., Aku turut bersedih, tapi perangkap tikus tidak berpengaruh terhadap diriku"
Sang Tikus lalu pergi menemui seekor Kambing memberitahukan hal yang sama.
Sang Kambing pun berkata " Aku turut simpati. . .tapi tidak ada yang bisa aku lakukan, perangkap tikus tak ada hubungannya dengan sapi"
Tikus lalu menemui Sapi. Namun, ia mendapat jawaban sama.
"Maafkan aku. Tapi perangkap tikus tidak berbahaya buat aku sama sekali"
Ia lalu lari ke hutan dan bertemu Ular. Sang ular berkata
"Amboiii. . .Perangkap Tikus yang kecil tidak akan mencelakai aku"
Akhirnya Sang Tikus kembali kerumah dengan pasrah mengetahui kalau ia akan menghadapi bahaya sendiri.
Hingga suatu malam, pemilik rumah terbangun mendengar suara keras perangkap tikusnya berbunyi menandakan telah memakan korban. Ketika melihat perangkap tikusnya, ternyata seekor ular berbisa. Buntut ular yang terperangkap membuat ular semakin ganas dan menyerang istri pemilik rumah. Walaupun sang Suami sempat membunuh ular berbisa tersebut, namun sang istri tidak sempat diselamatkan.
Sang suami harus membawa istrinya kerumah sakit dan kemudian istrinya sudah boleh pulang namun beberapa hari kemudian istrinya tetap demam.
Ia lalu minta dibuatkan sop ceker ayam (kaki ayam) oleh suaminya. Suaminya dengan segera menyembelih ayamnya untuk dimasak cekernya.
Beberapa hari kemudian sakitnya tidak kunjung reda. Seorang temanmenyarankan untuk makan hati kambing.
Ia lalu menyembelih kambingnya untuk mengambil hatinya.
Masih, istrinya tidak sembuh-sembuh dan akhirnya meninggal dunia. Banyak sekali orang datang pada saat pemakaman.
Sehingga sang Petani harus menyembelih sapinya untuk memberi makan orang-orang yang melayat.
Dari kejauhan. . .Sang Tikus menatap dengan penuh kesedihan.
Beberapa hari kemudian ia melihat Perangkap Tikus tersebut sudah tidak digunakan lagi.
***
Beberapa hikmah yang dapat dijadikan pelajaran dari kisah perangkap tikus ini; 1) segala sesuatu memiliki keterkaitan, baik bagi orang lain belum tentu bauk bagi kita, begitu pula sebaliknya. Namun memiliki keterkaitan. 2) menolong yang lain pada dasarnya menolong diri sendiri
Referensi Makalah®
*Kisah inspiratif; Efektif sebagai tambahan pendukung dalam pembuatan makalah
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar