Beberapa Hal Seputar Bahasa Arab
Pada: September 04, 2012
Kata “bahasa” dalam bahasa Indonesia sama dengan lafazh اللغة dalam bahasa Arab. Lafazh اللغة berasal dari kata لغي asalnya لغو yang berarti الكلام المصطلح عليه بين كل قوم yakni ucapan yang di-pakai untuk berkomunikasi antar bangsa.
Adapun kata “Arab” dalam pembahasan ini bisa berarti bangsa Arab itu sendiri, yaitu salah satu bangsa yang berasal dari rumpun bangsa Semit (baca asal-usul bahasa Arab). Sedangkan wilayah asal bangsa Arab disebut semenanjung Arabiya atau jazirah Arab Saudi (السعودية العربية). Dinamakan demikian karena wilayah ini dikelilingi oleh sungai dan laut.
Sebenarnya secara umum bahasa itu banyak ragam dan bentuknya, yaitu bisa berupa ucapan dan juga bisa berupa isyarat. Namun yang penulis maksudkan dalam pembahasan ini adalah bahasa yang berupa ucapan yang diwujudkan dalam perilaku. Dari definisi tersebut di atas mengenai bahasa Arab adalah ucapan-ucapan yang dipakai oleh bangsa Arab sebagai alat komunikasi dalam tatanan kehidupan. Bahkan bahasa Arab itu juga dijadikan alat komunikasi oleh bangsa-bangsa lain seperti bangsa Indonesia.
Lain halnya kalau kita melihat definisi bahasa yang telah dikemukakan oleh Asasuddin Solah, bahwa bahasa adalah mempunyai sifat yang sama kapan dan di mana saja berada, yaitu berupa tanda, dan tanda-tanda bahasa itu berupa bunyi atau arus bunyi. Bunyi atau arus bunyi maksudnya adalah sesuatu yang berhubungan dengan ide, gagasan dan nilai-nilai kebudayaan masyarakat sesuai dengan situasinya.
Dari pendapat tersebut di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa tanda tanda bunyi itu mempunyai sistem. Jadi bahasa adalah sistem tanda bunyi. Bunyi dalam bahasa itu tidak lain adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat ucapan manusia. Sudah barang tentu bahwa tanda bunyi itu pada umumnya selalu berulang dengan tetap teratur yang dapat berpindah dan berubah sesuai dengan kesepakatan masyarakat, bahkan bisa menjadi satu istilah dalam suatu permasalahan, yaitu siapakah bangsa Arab itu ? permasalahan ini bisa muncul karena didasari oleh banyaknya negara-negara Arab yang dewasa bermunculan dan berdaulat sendiri malah dideklarasi-kan sebagai negara Islam.
Apabila dilihat dari nama negara yang resmi menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa nasionalnya, maka bangsa Arab itu antara lain Al-Jazair, Iraq, Libanon, Libia, Maroko, Sudan, Arab Saudi, Mesir, Syuria, Tunisia, Yordania, dan negara-negara lainnya di semenanjung Arabia yaitu meliputi negara Kuwait, Abu Dhabi, Bahrain, dan Palestina.
Apabila dilihat dari nama-nama negara yang masyarakatnya memakai bahasa Arab baik secara resmi ataupun tidak, antara lain meliputi semua segara-negara yang disebutkan pada point satu, ditambah dengan negara Iran, Turki, Israil, Ethiopia, Somalia dan Negeria.
Secara lebih spesifik bahwa bahasa Arab adalah alat atau sarana yang dengan perantaraannya bisa menganalisa gambaran-gambaran atau pikiran-pikiran sesuai dengan bagian-bagiannya atau kekhususan-kekhususannya yang dengan analisa itu dapat tersusun gambaran-gambaran lain baik di benak kita atau pun selain kita yang diekspresikan dengan susunan kalimat yang sistematis.
Menurut Imam Bawani, bahasa Arab dapat diartikan sebagai bahasa yang mula-mula berasal, tumbuh dan berkembang di negara-negara Arab kawasan Timur Tengah, yang merupakan bahasa persatuan bagi umat Islam di seluruh dunia. Dan menurut Muhammad ‘Ali al-Najjar, bahasa Arab itu adalah bahasa yang terluas dari segi nada, tekanan kalimat, intonasi dan juga terluas dari segi mazhab bahasa dan mencakup semua aspek, baik aspek ilmiah maupun seni. Hal ini ditandai bahwa Alquran sebagai kitab Allah yang paling sempurna dari segi bahasanya, paling tinggi nilai sastra-nya dan paling indah gaya bahasanya. Bahasa Arab adalah salah satu rumpun dari bahasa Smit yang dipakai oleh orang-orang kepulauan Arab di belahan Selatan benua Asia.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Umar Asasuddin Sohah, Problematika Pengajaran Bahasa Arab dan Inggeris (t.t.: Nurcahaya, 1982). Abd. ‘Aziz ‘Abd. Majid, Al-Lugah al-‘Arabiyah Ushuluha al-Nafsiyah wa Guruq Tadrisiha, juz I (Mesir: Dar al-Ma‘arif, t.th.). Imam Bawani, Tata Bahasa Arab (Surabaya: Al-Ikhlas, 1997). Taufik Syahid, Awamil al-Tanmiyah al-Lugah al-‘Arabiyah (t.d.). Muhammad al-Iskandariy dan Syaikh Muhammad Mushthsfa Anany, Al-Wasithfiy al-Adabi al-‘Arabi wa Tarikhihi (Cet. XXI; Mesir: Dsr al-Ma‘srif, 1987).