Kompetensi Afektif Guru
Pada: September 21, 2012
Kompetensi afektif guru, adalah seluruh fenomena perasaan dan emosi seperti: cinta, benci, senang, sedih dan sikap-sikap tertentu terhadap diri sendiri dan orang lain. Dalam ilmu psikologi disebut sikap dan perasaan diri yang berkaitan dengan potensi keguruan. Sikap dan perasaan tersebut meliputi:
- Totalitas dan persepsi seorang guru terhadap dirinya sendiri; kemampuan mengenai diri termasuk diri sendiri serta keberanian mengajak dan mendorong serta membantu dengan sekuat tenaga kepada para siswa agar lebih maju.
- Keyakinan guru terhadap efektivitas kemampuan sendiri dalam membangkitkan gairah dan kegiatan para siswanya, serta kemampuan guru yang beragam dengan keterbatasan faktor di luar dirinya ketika ia mengajar, artinya keyakinan guru terhadap kemampuannya sebagai pengajar profesional bukan hanya dalam hal menyajikan materi pelajaran di depan kelas saja. Melainkan mendayagunakan keterbatasan ruang waktu dan peralatan yang berhubungan dengan pembelajaran.
- Setiap penerimaan terhadap diri sendiri dan orang lain. Artinya seorang guru seyogyanya memiliki sikap positif terhadap diri sendiri (mencintai dan menghargai diri). Karena antara sikap penerimaan terhadap diri sendiri dengan sikap penerimaan terhadap orang lain terdapat hubungan yang positif dan berarti.
Dalam kompetensi afektif guru, dipersyaratkan memiliki sikap pengendalian diri yang kuat terhadap situasi yang dihadapi. Dalam keadaan yang senang, gembira, susah, sedih atau bagaimanapun hendaknya dapat membuat situasi yang nyaman, tenteram, damai, dan menyenangkan.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Misaka Galisa, 2003). Peraturan Pemerintah R.I., Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (Jakarta: Dirjen pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2007). E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan (Cet. VII; Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008). Zakiah Daradjat, dkk., Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008). Abd. Rahman Getteng, Menuju Guru Profesional dan Ber-Etika, (Yogyakarta: Graha Guru, 2009).