Pengertian Animisme menurut Bahasa dan Istilah
Pada: September 27, 2012
Pengertian Animisme. Animisme menurut bahasa berasal dari bahasa latin anima yang berarti jiwa atau roh, dan isme adalah paham atau kepercayaan. Sedangkan pengertian animisme menurut Honig, berarti nyawa.
Menurut istilah, Animisme adalah suatu kepercayaan bahwa semua benda di alam dunia ini berjiwa, sehingga mempunyai kesadaran dan kepribadian, roh tersebut harus dijaga dan dipelihara, supaya senang dan tidak boleh dimain-mainkan. Roh ini dapat terdiri dari nenek moyang mereka yang telah meninggal dunia dan ini membawa kepada pemujaan nenek moyang atau mungkin ada roh-roh umum yang tidak dihubungkan dengan seseorang mirip dengan mana.
Pengertian Animisme juga dikemukakan oleh Hamka dalam bukunya, Perkembangan Kebatinan di Indonesia sebagai berikut:
….Nenek moyang yang telah mati, hanya badannya yang hilang, adapun roh atau semangatnya masih tetap ada disekeliling kita, dan tempat tinggalnya yang tertinggi dan mulia adalah kayangan.
Pengertian Animisme seperti disebutkan Hamka, mengilustrasikan bahwa roh mempunyai rupa, seperti berkaki dan bertangan yang panjang-panjang, mempunyai umur dan perlu pada makanan, juga roh kadang-kadang dapat dilihat sungguhpun ia tersusun dari materi yang sangat halus. Olehnya itu ia diberi sesajen dalam bentuk binatang, makanan dan kembang, roh ini menjadi objek yang ditakuti dan dihormati.
Menurut paham primitif, roh manusia pindah ke tubuh binatang, gunung dan pohon-pohon kayu. Roh itu mempunyai kekuatan dan kekuasaan serta kehendak, bisa menjadi senang dan bisa menjadi marah. Kalau ia marah, maka dapat membahayakan bagi kehidupan manusia. Oleh sebab itu keridhaannya harus dicari, harus diusahakan supaya jangan marah. Itulah sebabnya orang-orang primitif mengadakan korban dan memberikan sesajen berupa makanan dan mengadakan pesta atau upacara-upacara khusus untuk dia.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Pringgodigdo, Ensiklopedia Umum (Cet.I; Yogyakarta: Yayasan Kanisius, 1973). Hamka, Perkembangan Kebatinan di Indonesia (Cet.III; Jakarta: Bulan Bintang, 1976). Harun Nasution, Islam Dintajau dari Berbagai Aspeknya, jilid I (Cet.I; Jakarta: Bulan Bintang, 1974).Harun Nasution, Filsafat Agama (Cet.III; Jakarta: Bulan Bintang, 1979).