Pengertian Ibadah Shalat
Pada: September 04, 2012
Shalat secara etimologi berarti memohon (doa) dengan baik, yaitu permohonan keselamatan, kesejahteraan dan kedamaian hidup di dunia dan akhirat kepada Allah swt. Secara keseluruhan, Sa’id al-Qahthani dalam Shalatul Mu’min yang dikutip oleh al-Jifari mengatakan, Shalat adalah doa yaitu, doa permohonan dan doa ibadah. Maksudnya, memohon segala yang bermanfaat bagi pemohon, baik perolehan suatu manfaat maupun pencegahan terhadap suatu mudharat.
Demikian pula, permohonan pemenuhan kebutuhan kepada Allah semata dengan menggunakan bahasa lisan. Sedangkan ibadah shalat maksudnya, pencarian pahala melalui berbagai amal saleh dalam bentuk berdiri, ruku, dan sujud. Barang siapa yang menunaikan ibadah ini, berarti ia telah berdoa kepada Allah dan memohon dengan perbuatannya agar Allah mengampuninya.
Adapun menurut istilah, ibadah shalat adalah suatu perbuatan yang diawali dengan takbir serta diakhiri dengan salam, beserta mengerjakan syarat-syarat dan rukun-rukunnya.
Shalat merupakan wahana berzikir dan bepikir, sebab zikir yang terbaik adalah di dalam ibadah Shalat, boleh jadi zikir diluar ibadah Shalat memiliki efektivitas dan efesiensi yang baik, tetapi hal itu tidak dapat membatalkan atau mengurangi kewajiban Shalat, firman Allah ”dirikanlah Shalat untuk megingat aku (Q.S Thaha/20:14), dan sesungguhnya mengingat Allah (di dalam Shalat) adalah lebih besar keutamaanya dari ibadah-ibadah lain (Q.S. al-Ankabut/ 29:45). Hal ini mengandung arti bahwa kepribadian seseorang yang mengerjakan Shalat adalah kepribadian yang senantiasa mengingat dan menyebut Allah swt di mana dan kapan saja ia berada.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Muhammad Bin Qusri Al-Jifari, Agar Shalat tak Sia-Sia (Cet. II; Kartasura Solo: Pustak Iltizam, 2007). Abdul Mujib, Keprinadian dalam Psikologi Islam (Edisi 1-2; Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007).