Pengertian Sekular dan Sekularisasi
Pada: September 24, 2012
Secara harfiah, "sekular" atau "sekularisasi" berasal dari bahasa Latin yaitu saeculum yang berarti masa (waktu) atau generasi. Kata saeculum sebenarnya adalah salah satu dari dua kata latin yang berarti "dunia" kata lainnya adalah mundus. Saeculum, menunjukkan waktu dan mundus menunjukkan ruang. Saeculum sendiri adalah lawan dari kata eternum yang artinya "abadi" yang digunakan untuk menunjukkan alam yang kekal abadi, yaitu alam sesudah dunia ini.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sekular diartikan sebagai bersifat duniawi atau kebendaan, bukan bersifat keagamaan atau kerohanian, sehingga "sekularisasi" berarti membawa ke arah kecintaan kehidupan dunia, norma-norma tidak perlu didasarkan pada ajaran agama.
Di dunia Islam, istilah sekular ini pertama kali dipopelerkan oleh Zia Golkap (1875-1924 M), sosiolog terkemuka dan teoritikus nasionalis Turki. Sekularisasi di Barat berawal dari pemisahan ilmu, politik dan masalah dunia dari agama dan berakhir dengan terlepasnya ilmu dari gereja. Sedangkan sekularisasi dalam Islam berawal dari melepaskan umat dari ikatan-iakatan tradisi termasuk ajaran agama yang merupakan pemahaman para pendahulu dan berakhir dengan kembali kepada al-Quran dan Hadis.
Oleh karena itulah pendekatan yang digunakan dalam penggunaan istilah sekularisasi dari kata sekular, juga bias religius (dalam arti Islam), sebab jika istilah ini ditarik penggunaannya kepada Islam seperti terlihat nanti dalam gagasan Thaha Husein, maka ia berarti pembebasan umat Islam dari ikatan ajaran-ajaran agama yang bukan dasar yang bersifat relatif dan merupakan produk ulama terdahulu (tradisi).
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Naquib al-Attas, Islam dan Sekularisme, (Bandung: Pustaka, 1981). W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1988).