Dialektika Karl Marx
Pada: October 24, 2012
Kata dialektika berasal dari bahasa Yunani “dialego” artinya pembalikan, perbantahan. Dengan istilah dialektika, dia (Marx) mengacu pada kondisi-kondisi fundamental eksistensi manusia. Di dalam pengertian lama dialektika bermakna seni pencapaian kebenaran melalui cara pertentangan dalam perdebatan dari satu pertentangan berikutnya.
Sedangkan dialektika dalam terminologi adalah Pada mulanya menunjuk pada debat dengan tujuan utama menolak argument lawan atau membawa lawan kepada kontradiksi-kontradiksi, dilema atau paradoks. Dalam dialog-dialog Plato, ada upaya untuk menggali hakikat halhal melalui proses pernyataan dan kontradiksi.
Karl Marx tidak pernah menggunakan istilah materialisme historis atau materialisme dialektis; dia memakai istilahnya sendiri, yakni metode dialektika yang berkebalikan dengan metode dialektika milik Hegel dan metode dialektika dari dasar materialistisnya. Dengan istilah metode dialektika, dia mengacu pada kondisi-kondisi fundamental eksistensi manusia.
Ajaran filsafat Marx disebut juga materialisme dialektik, dan disebut juga materialisme historis. Disebut sebagai materialisme dialektika karena peristiwa ekonomis yang didominir oleh keadaan ekonomis yang meteriil itu berjalan melalui proses dialektika: teses, antitesis dan sisntesis.
Mula-mula manusia hidup dalam keadaan komunistis asli tanpa pertentangan kelas, dimana alat-alat produksi menjadi milik bersama (tesis). Kemudian timbul milik pribadi yang menyebabkan adanya kelas pemilik (kaum Kapitalis) dan kelas tanpa milik (kaum proletar yang selalu bertentangan), disebut antitesis. Jurang antara kaum kaya (kapitalis) dan kaum miskin (proletar) semakin dalam. Maka timbullah krisis yang hebat. Akhirnya kaum proletar bersatu mengadakan revolusi perebutan kekuasaan. Maka timbullah diktaktur proletariat dan terwujudlah masyarakat tanpa kelas dimana alat-alat produksi menjadi milik masyarakat atau Negara (sintesis).
Dengan demikian, pengertian dialektika menurut Karl Marx, suatu metode diskusi tertentu dan satu cara tertentu dalam berdebat yang didalamnya ide-ide kontradiktif dan pandangan-pandangan yang bertentangan dilontarkan. Masing-masing pandangan itu berupaya menunjukan titik-titik kelemahan dan kesalahan yang ada pada lawannya, berdasarkan pada pengetahuan-pengetahuan dan proposisi-proposisi yang sudah diakui. Dengan demikian berkembanglah pertentangan antara penafian dan penetapan dilapangan pembahasan dan perdebatan, sampai berhenti pada kesimpulan yang di dalamnya salah satu pandangan yang bertentangan itu dipertahankan, atau sampai munculnya cara pandang baru yang merujukkan kelemahan masing-masingnya.
Marx menganut dialektika tersebut dan menempatkan filsafat materialismenya dalam bentuk dialektika murni. Jadi, dialektika modern, menurut klaim-klaim kaum dialektiawan, adalah hukum berfikir dan sekaligus realitas. Karena itu, dialektika modern adalah metode berfikir dan prinsip yang menjadi dasar eksistensi dan perkembangan realitas. Gerak pikiran tidak lain hanyalah cermin gerak realitas yang dipindahkan dan ditransformasikan di dalam benak manusia.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Erich Fromm, Konsep Manusia Menurut Marx, (Terj. Agung Prihantoro, Pustaka Pelajar, Yogyakarta). O. Hamsem, Marxisme dan Agama, (Bandung : Balai Pustaka, 1984).