Biografi Alferd Adler
Pada: November 16, 2012
Alfred Adler lahir di pinggiran Wina pada tanggal 7 Februari 1870 sebagai anak ketiga dari seorang pengusaha Yahudi. Sewaktu kecil, Alfred sering sakitsakitan sehingga dia baru bisa berjalan pada usia 4 tahun. Ketika berusia 5 tahun dia nyaris tewas akibat pneumonia. Pada usia ini Alfred Adler memutuskan untuk jadi seorang fisikawan.
Ketika sekolah, Alfred Adler adalah seorang anak dengan kemampuan rata-rata dan menyenangi permainan di luar ruangan ketimbang berkurung di ruang kelas. Dia sering keluar rumah, dikenal luas oleh temantemannya dan aktif. Salah satu penyebab dia terkenal di antara teman-temannya adalah karena dia ingin menyaingi kakaknya, Sigmund Freud.
Alfred Adler menerima ijazah dokter dari universitas of Vienna pada tahun 1895. Selama kuliah, Adler bergabung dengan mahasiswa-mahasiswa sosialis, dan di sinilah dia berkenalan dengan gadis yang menjadi istrinya, Raissa Timofeyewna Epstein. Raissa adalah seorang gadis pintar dan aktivis sosial yang datang dari Rusia untuk belajar di Wina. Mereka menikah pada tahun 1897 dan dikaruniai 4 orang anak, 2 di antaranya kemudian menjadi psikiatris.
Alfred Adler memulai kariernya sebagai seorang optamologis (Opthamologis), tapi kemudian beralih pada praktik umum biasa dan membuka praktik di daerah kelas bawah di Wina, dekat Prader, sebuah tempat percampuran antara taman bermain dan sirkus. Klien-kliennya termasuk anggota kelompok sirkus. Kekuatan dan kelemahan para pemain sirkus inilah yang membuatnya bisa mencetuskan konsepnya tentang inferioritas organ dan kompensasi
Alfred Adler kemudian beralih pada psikiatri, dan pada tahun 1907 dia bergabung dengan kelompok diskusi Freud. Setelah menulis beberapa makalah tentang inferiority organic, yang sedikit sejalan dengan pendapat Freud, maka untuk pertama kalinya dia menulis makalah tentang insting perusak yang tidak disepakati Freud dan kemudian makalah tentang perasaan inferiority anak-anak yang memakai konsep-konsep seksual Freud secara metaforis, bukan secara harfiah sebagaimana yang dimaksud Freud. Walaupun Freud mengangkat Adler sebagai presiden Viennese Analytic Society dan ko-editor dari terbitan berkala organisasi, Adler tetap mengkritik pandangan Freud. Perdebatan antara pendukung Alfred Adler dan pendukung Freud pun diadakan, tapi acara ini berakhir dengan keluarnya Adler dan 9 orang anggota lain dari organisasi tersebut dan mendirikan The Society for Free Psychoanalysis pada tahun 1911. Tahun berikutnya. Organisasi ini berubah menjadi The Society for Individual Psychology.
Selama Perang Dunia I berkecamuk, Alfred Adler bertugas sebagai fisikawan dalam Angkatan Bersenjata Austria, yang tugas awalnya berada di garis depan yang berbatasan dengan Rusia dan kemudian di rumah sakit anak-anak. Adler telah menyaksikan dengan mata kepala sendiri seperti apa akibat buruk peperangan. Dan inilah yang membawa pemikirannya kearah konsep kepentingan sosial. Adler berpendapat bahwa kalau kemanusiaan masih ingin dipertahankan, manusia harus mengubah cara hidupnya
Setelah perang usai, Alfred Adler terlibat dalam berbagai proyek, termasuk klinik-klinik yang didirikankan di sekolah-sekolah negeri dan melatih para guru. Tahun 1926, Adler pergi ke AS untuk mengajar dan menerima jabatan sebagai professor tamu di Long Island College of Medicine. Tahun 1934. Adler dan keluarganya meninggalkan Wina untuk selama-lamanya, pada tanggal 28 Mei.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Boeree, C.George. Personality Theorie “Melacak Kepribadian Anda Bersama Psikologi Dunia”, (Yogyakarta: Prismasophie. Bungin. 2004), Burhan,ed. Corey, Gerald. Teori dan Praktek Konseling dan Psikologi, (Bandung: PT. Refika Aditama 1999).