Tujuan Pendidikan Budi Pekerti
Pada: November 14, 2012
Menurut Ibnu Sina, tujuan pendidikan harus diarahkan pada pengembangan seluruh potensi yang dimiliki seseorang ke arah perkembangan sempurna, yaitu perkembangan fisik, intelektual dan budi pekerti. Sedangkan dengan pendidikan budi pekerti diharapkan seorang anak memiliki kebiasaan bersopan santun dalam pergaulan hidup sehari-hari.
Dalam referensi lain disebutkan, bahwa tujuan pendidikan budi pekerti ialah menciptakan manusia sebagai makhluk yang tinggi dan sempurna dan membedakannya dari makhluk lainnya. Akhlak hendak menjadikan orang berakhlak baik (berbudi pekerti luhur) bertindak tanduk baik terhadap sesama manusia, terhadap sesama makluk hidup dan terhadap Tuhan.
Ketinggian budi pekerti atau akhlakul karimah yang terdapat pada seseorang, menjadikannya mampu melaksanakan kewajiban dan pekerjaan yang baik dan sempurna sehingga menjadikan orang itu hidup bahagia. Walaupun faktor-faktor hidup yang lain seperti harta, pangkat, gaji yang besar tidak ada padanya. Dan sebaliknya manusia yang buruk akhlaknya, kasar tabiatnya dan buruk prasangka pada orang lain, maka orang itu akan hidup resah sepanjang hayatnya, walaupun hartanya melimpah.
Dengan demikian, tujuan pendidikan budi pekerti adalah membentuk orang-orang bermoral baik, keras kemauan, sopan dalam berbicara bertingkah laku baik, bersifat bijaksana, sopan santun, jujur, ikhlas, sehingga tercapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, ada banyak metode pendidikan yang umum digunakan dalam pengajaran yaitu: metode ceramah, metode diskusi, metode nasehat, metode kisah, metode pembiasaan, metode teladan, metode hukum dan ganjaran dan metode-metode yang lain seperti: metode perintah, larangan, bimbingan, penyuluhan dan sebagainya.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Abuddin Nata, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam, (2001, Jakarta, Raja Grafindo Persada). IKAPI, Akhlak Al-Qur'an, (Surabaya: Bina Ilmu, 1990).