Pendekatan Beyond Centers And Circle Time (BCCT)
Pada: December 02, 2012
Pendekatan Beyond Centers And Circle Time (BCCT) adalah pendekatan penyelenggaraan pendidikan anak usia dini, yang berfokus pada anak dalam pembelajaran.
Pendekatan Beyond Centers And Circle Time, berpusat pada sentra bermain dengan menggunakan 4 jenis pijakan (scaffolding), yaitu : (1) pijakan lingkungan bermain; (2) pijakan sebelum bermain; (3) pijakan selama bermain; dan (4) pijakan setelah bermain. Pijakan adalah dukungan yang berubah-ubah yang disesuaikan dengan perkembangan yang dicapai anak yang diberikan sebagai pijakan untuk mencapai perkembangan yang lebih tinggi.
Sentra bermain yang dimaksdu dalam pendekatan Beyond Centers And Circle Time (BCCT), adalah zona atau area bermain anak yang dilengkapi dengan seperangkat alat bermain yang berfungsi sebagai pijakan lingkungan yang diperlukan untuk mendukung perkembangan anak dalam 3 jenis bermain, yaitu : (1) bermain sensori motor atau fungsional; (2) bermain peran; (3) bermain pembangunan. Saat lingkaran adalah saat di mana pendidik (guru) duduk bersama anak dengan posisi melingkar untuk memberikan pijakan kepada anak yang dilakukan sebelum dan sesudah bermain.
Empat jenis pijakan dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Beyond Centers And Circle Time, dapat membantu pendidik dalam mengkondisikan anak didiknya sehingga kegiatan belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik.
Menurut Gordon H. Bower "Learning is to gain knowledge through experience". (Belajar adalah suatu usaha untuk memperoleh pengetahuan melalui pengalaman). Dengan melibatkan anak secara langsung dalam pembelajaran akan memberikan pengalaman tersendiri untuk anak.
Dengan pendekatan Beyond Centers And Circle Time (BCCT), anak dirangsang secara aktif untuk melakukan kegiatan bermain sambil belajar di sentra-sentra pembelajaran. Seluruh kegiatan pembelajaran berfokus pada anak sebagai subyek belajar, sedangkan pendidik lebih banyak berperan sebagai motivator dan fasilitator dengan memberikan pijakan-pijakan.
Pijakan yang diberikan sebelum dan sesudah anak bermain dilakukan dalam setting duduk melingkar, sehingga dikenal sebagai "saat lingkaran". Setiap sentra yang ada dalam pendekatan Beyond Centers And Circle Time (BCCT), harus mengandung 3 jenis bermain, yaitu; (baca: langkah-langkah dalam penerapan BCCT)
Bermain Sensorimotor Anak belajar melalui panca indera dan melalui hubungan fisik dengan lingkungannya. Kebutuhan sensori motor anak didukung ketika mereka diberikan kesempatan untuk berhubungan dengan bermacam-macam bahan dan alat perbermainan di dalam dan di luar ruangan.
Bermain Peran (Mikro dan Makro) Disebut juga bermain simbolik, pura-pura, fantasi, imajinasi atau bermain drama. Bermain peran sangat penting untuk perkembangan kognisi, sosial dan emosi anak.
Bermain Pembangunan. Ada 2 jenis bermain pembangunan; Bermain pembangunan sifat cair/ bahan alam, yaitu dengan menggunakan air, cat dengan kuas, krayon, spidol, pensil, pulpen, playdough, tanah liat, lumpur, pasir, ublegh, beras, biji-bijian, dan lain-lain. Serta bermain pembangunan terstruktur, yaitu dengan bermain menggunakan balok unit, balok berrongga, balok berwarna, lego, puzzle, dan lain-lain.
Referensi Makalah®
Kepustakaan: Kamus Besar Bahasa Indonesia, Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005). Depdiknas Ditjen PLS Direktorat PAUD, Pedoman Penerapan Pendekatan "Beyond Centerssss And Circles Time (BCCT)" (Pendekatan Sentra Dan Saat Lingkaran) Dalam PAUD, Jakarta, 2006). Gordon H. Bower, Theories of Learning, (Englewood Cliffs: Prentice Hall, 1981). Sholeh Abdul Azis dan Abdul Azis Madjid, Tarbiyah Wa Turuqu At-Tadris, Jus. 1., (Makkah : Darul Ma'rif, tth.).
Pendekatan Beyond Centers And Circle Time, berpusat pada sentra bermain dengan menggunakan 4 jenis pijakan (scaffolding), yaitu : (1) pijakan lingkungan bermain; (2) pijakan sebelum bermain; (3) pijakan selama bermain; dan (4) pijakan setelah bermain. Pijakan adalah dukungan yang berubah-ubah yang disesuaikan dengan perkembangan yang dicapai anak yang diberikan sebagai pijakan untuk mencapai perkembangan yang lebih tinggi.
Sentra bermain yang dimaksdu dalam pendekatan Beyond Centers And Circle Time (BCCT), adalah zona atau area bermain anak yang dilengkapi dengan seperangkat alat bermain yang berfungsi sebagai pijakan lingkungan yang diperlukan untuk mendukung perkembangan anak dalam 3 jenis bermain, yaitu : (1) bermain sensori motor atau fungsional; (2) bermain peran; (3) bermain pembangunan. Saat lingkaran adalah saat di mana pendidik (guru) duduk bersama anak dengan posisi melingkar untuk memberikan pijakan kepada anak yang dilakukan sebelum dan sesudah bermain.
Empat jenis pijakan dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Beyond Centers And Circle Time, dapat membantu pendidik dalam mengkondisikan anak didiknya sehingga kegiatan belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik.
Menurut Gordon H. Bower "Learning is to gain knowledge through experience". (Belajar adalah suatu usaha untuk memperoleh pengetahuan melalui pengalaman). Dengan melibatkan anak secara langsung dalam pembelajaran akan memberikan pengalaman tersendiri untuk anak.
Dengan pendekatan Beyond Centers And Circle Time (BCCT), anak dirangsang secara aktif untuk melakukan kegiatan bermain sambil belajar di sentra-sentra pembelajaran. Seluruh kegiatan pembelajaran berfokus pada anak sebagai subyek belajar, sedangkan pendidik lebih banyak berperan sebagai motivator dan fasilitator dengan memberikan pijakan-pijakan.
Pijakan yang diberikan sebelum dan sesudah anak bermain dilakukan dalam setting duduk melingkar, sehingga dikenal sebagai "saat lingkaran". Setiap sentra yang ada dalam pendekatan Beyond Centers And Circle Time (BCCT), harus mengandung 3 jenis bermain, yaitu; (baca: langkah-langkah dalam penerapan BCCT)
Bermain Sensorimotor Anak belajar melalui panca indera dan melalui hubungan fisik dengan lingkungannya. Kebutuhan sensori motor anak didukung ketika mereka diberikan kesempatan untuk berhubungan dengan bermacam-macam bahan dan alat perbermainan di dalam dan di luar ruangan.
Bermain Peran (Mikro dan Makro) Disebut juga bermain simbolik, pura-pura, fantasi, imajinasi atau bermain drama. Bermain peran sangat penting untuk perkembangan kognisi, sosial dan emosi anak.
Bermain Pembangunan. Ada 2 jenis bermain pembangunan; Bermain pembangunan sifat cair/ bahan alam, yaitu dengan menggunakan air, cat dengan kuas, krayon, spidol, pensil, pulpen, playdough, tanah liat, lumpur, pasir, ublegh, beras, biji-bijian, dan lain-lain. Serta bermain pembangunan terstruktur, yaitu dengan bermain menggunakan balok unit, balok berrongga, balok berwarna, lego, puzzle, dan lain-lain.
Referensi Makalah®
Kepustakaan: Kamus Besar Bahasa Indonesia, Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005). Depdiknas Ditjen PLS Direktorat PAUD, Pedoman Penerapan Pendekatan "Beyond Centerssss And Circles Time (BCCT)" (Pendekatan Sentra Dan Saat Lingkaran) Dalam PAUD, Jakarta, 2006). Gordon H. Bower, Theories of Learning, (Englewood Cliffs: Prentice Hall, 1981). Sholeh Abdul Azis dan Abdul Azis Madjid, Tarbiyah Wa Turuqu At-Tadris, Jus. 1., (Makkah : Darul Ma'rif, tth.).