Pengertian dan Tujuan Otonan
Pada: December 20, 2012
Otonan berasal dari kata Wetu dan an; Wetuan atau Weton menjadi Oton, yang berarti hari ulang tahun atau hari kelahiran menurut pawukon. Menurut umat Hindu Bali, perhitungan kalender wuku lamanya tujuh hari. Jadi satu bulan dalam lima wuku, yaitu 35 hari. Upacara kelahiran dalam umat Hindu di Bali dilaksanakan setelah bayi lahir sampai 210 hari atau disebut juga Otonan.
Pelaksanaan Otonan bertujuan untuk menetralisir pengaruh-pengaruh yang tidak baik yang ada pada diri manusia dan mengentaskan derita bawaan.
Otonan merupakan bagian dari Manusa Yadnya. Manusa Yadnya ialah korban suci yang dipersembahkan dengan tulus ikhlas demi keselamatan keturunan. Bertujuan untuk memelihara hidup dan membersihkan lahir batin manusia mulai dari sejak terwujudnya jasmani di dalam kandungan sampai pada akhir hidup manusia. Kebersihan lahir batin manusia sangat perlu dilakukan selama hidup, karena kebersihan itu dapat menimbulkan adanya kesucian. Kesucian secara lahir batin dapat menghindarkan manusia itu sendiri dari jalan yang sesat.
Dengan kesucian tersebut manusia dapat berfikir, berkata dan berbuat yang benar sehingga dapat meningkatkan dirinya ke taraf hidup yang lebih sempurna. Otonan dapat dikatakan sebagai bagian dari manusa Yadnya, karena upacaranya dilaksanakan setelah bayi lahir sampai 210 hari.
Ada beberapa rangkaian upacara Otonan yang penting diantaranya:
- Upacara Bayi Lahir
- Upacara Ngelepas Hawon (12 hari)
- Upacara Tutug Kambuhan (42 hari)
- Upacara Tutug Nyambutin (105 hari)
- Upacara Otonan (210 hari)
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Panitya Tujuh Belas, Pedoman Sederhana Pelaksanaan Agama Hindu Dalam Masa Pembangunan, (Yayasan Merta Sari, Jakarta, t.th.). Nyoman Singgih Wikarman, Bayuh Oton atau Ruwatan Menurut Kelahiran, (Paramitha, Surabaya, 1998). Nyoman S. Pendit, Nyepi, (Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001).
