Penyebab Skizofrenia
Pada: December 12, 2012
Tulisan ilmiah yang klasik dari Blueler tentang Skizofrenia, mengatakan bahwa masalah penyebab Skizofrenia ini menjadi kompleks oleh fakta tentang sekelompok gangguan yang meliputi berbagai macam keadaan.
Usaha-usaha yang telah dilakukan oleh para peneliti tentang penyebab Skizofrenia sebenarnya kurang jelas. Coleman mengelompokkan faktor penyebab Skizofrenia, yaitu;
Faktor Biologis
Aspek herediter dan konstitusi mental jasmaniah yang diwarisi dari orang tua atau generasi sebelumnya yang psikotis. Dan bermacam-macam proses biokimia dan proses fisiologi syaraf.
Disamping itu, sebab-sebab organis ada perubahan atau kerusakan pada sistem syaraf sentral. Juga terdapat gangguan-gangguan pada sistem kelenjar adrenal dan pilituary (kelenjar dibawah otak). Kadangkala kelenjar tyroid dan kelenjar adrenal mengalami atrofi berat. Dapat juga disebabkan oleh proses klimaklerik dan gangguan menstruasi. Semua gangguan tadi menyebabkan degenerasi pada energi fisik dan energi mentalnya.
Karena terdapat beberapa defek organis (cacat jasmaniah), biasanya timbul perasaan tidak mampu. Dia selalu menghindarkan diri dari realitas. Mengembangkan kebiasaan dan pola hidup yang salah, misalnya mengembangkan ilusi, angan-angan dan pikiran yang salah. Halusinasi dan delusi-delusi, perasaan curiga, benci dan agresif, sehingga dia menjadi eksplosif, meledak-ledak dan sangat berbahaya. Sebab bisanya bisa melukai dan membunuh orang-orang disekitarnya. Dia menjadi jorok, sama sekali tidak menghiraukan diri sendiri.
Faktor Psikososial
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak kebutuhan biologis yang terpaksa dikekang demi kebahagiaaan atau demi kesejahteraan hidup bersama. Misalnya kebutuhan-kebutuhan vital harus diatur, makanan terpaksa diransum, nafsu seks dibatai, nafsu memiliki dikekang, dll. Juga orang tua bisa konflik dengan anak-anak, karena masing-masing ingin mempertahankan pola kehidupan, gaya hidup, adat kebiasaan, norma dan standar penilaian sendiri.
Untuk orang-orang dan sekelompok sosial tertentu, peraturan. larangan, dan norma-norma yang sudah dibakukan secara sah itu dirasakan sebagai mengikat atau membelenggu dirinya. Bahkan dirasakan sebagai himpitan beban yang menyebabkan tekanan batin, stres dan penderitaan lahir batin dan lambat laun kejadian tersebut berkembang menjadi gangguan penyakit mental.
Faktor Sosiokultural
Kondisi lingkungan, kebudayaan dan sosial itu saling mempengaruhi yang kerap kali bisa mencetuskan situasi-situasi yang menkan dan menyulitkan manusia. Jadilah kemudian macam-macam konflik dalam masyarakat luas yang berupa konflik antar individu dan masyarakat. Konflik antara nilai dan tingkah laku diantara dua kelompok sosial atau lebih. Konflik konflik batin dalam diri pribadi sebagai akibat dari partisipasinya dalam beberapa kelompok sosial maupun perorangan. Sehingga orang menjadi ketakutan dan menaglami ketegangan batin yang tidak bisa diintegrasikan dalam kehidupan.
Norma-norma modern juga sering berkonflik dengan norma¬norma tradisonal dan konvensional. Tidak ada lagi persetujuan diantara anggota masyarakat mengenai tata kehidupan dan norma keadilan. Tak ada lagi keserasian hidup bersama. Hilang hubungan intim dengan relasi sosial, berkembanglah kemudian paham individualisme dan egoisme yang menonjolkan kepentingan sendiri.
Sedang menurut M. Hamdani Bakran Adz Dzaki, menyatakan bahwa penyebab Skizofrenia pada individu secara internal adalah berfokus pada prose spembulahan, hubungan seks, kondisi psikologi kedua orang tuanya saat dalam kandungan, serta pendidikan spiritual dalam kandungan yang menyimpang dari tuntunan dan bimbingan Ilahi. Sedangkan secara eksternal, adalah berfokus kepada tidak ada atau kurangnya pendidikan agama secara dini, mendasar dan mengakar, tidak adanya ketauladanan baik dari orang tuanya, lingkunganya, serta terjadinya dikotomis antara agama, pendidikan dan kehidupan.
Menurut Dadang Hawari, bahwa hingga sekarang belum ditemukan penyebab Skizofrenia, padahal orang lain tidak, ternyata dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan tidak ditemukan faktor tunggal. Penyebab skizofrenia menurut penelitian mutakhir adalah faktor genetik, virus, auto antibody, malnutrisi.
Penelitian lain menyebutkan bahwa gangguan pada perkembangan otak janin juga berperan bagi timbulnya skizofrenia. Gangguan ini muncul karena kekurangan gizi, infeksi, trauma, toksin, dan kelainan hormonal.
Penelitian mutakhir menyebutkan bahwa meskipun ada gangguan abnormal, Skizofrenia tidak akan muncul, kecuali disertai faktor-faktor lainya yang disebut epigenetik. Kesimpulanya adalah bahwa Skizofrenia muncul bila terjadi interaksi antara abnormal gen dengan :
- Virus atau infeksi lain selama kehamilan yang dapat mengganggu perkembangan otak janin
- Menurunya Autormun yang mungkin disebabkan infeksi selama kehamilan
- Komplikasi kandungan
- Kekurangan gizi yang cukup berat, terutama pada trimester kehamilan.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Coleman Jamest C. Abnormal Psychology and Modern Life, (Sevent Edition, Foresman and Comani , London-England, 1985). Kartini Kartono, Patologi Sosial 3; Gangguan Kejiwaan, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002). A. Supratiknya, Mengenal Perilaku Abnormal, (Kanisius, Yogyakarta, 1995).