Skizofrenia menurut Para Ahli
Pada: December 11, 2012
Menurut Chaplin J.P., Skizofrenia adalah istilah umum untuk sekelompok reaksi psikotik yang dikarakteristikkan dengan menarik diri dari gangguan emosional dalam kehidupan, afeksi, serta tergantung pada tipenya. Adanya halusinasi, waham, tingkah laku negativitistik, dan deteriorasi yang agresif.
Kisker George W. mengatakan bahwa Skizofrenia adalah sekelompok reaksi psikotik yang ditandai oleh gangguan dalam berhubungan dengan realitas dan gangguan dalam emosi dan proses intelektual.
Drake Ralcigh mengatakan bahwa Skizofrenia adalah suatu kekacauan merital fungsional (penyebabnya tidak berhubungan dengan faktor-faktor organis) yang mengakibatkan kepribadian kasar.
Menurut PPDGJ III, Skizofrenia adalah suatu deskripsi sindrom dengan variasai penyebab (belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tidak selalu bersifat kronis atau “deteriorating”) yang luas serta sejumlah akibat yang bergantung pada perimbangan pengaruh genetik, fisik, sosial budaya. Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yang fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh efek yang tidak wajar atau tumpul. Kesadaran yang jernih dan kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara, walaupun kemunduran kognitif tertentu dapat berkembang kemudian.
Jenis Skizofrenia, tidak hanya satu jenis saja. Skizofrenia aksisi IV misalnya, terdiri dari bermacam, yaitu;
Skizofrenia Tipe Hibrefenik
Pada tipe ini kekacauan pikiran sangat menonjol yang tampil dalam bentuk gejala autisme Waham-waham yang tidak beraturan. Halusinasi dan delusinya biasanya bersifat aneh-aneh. Pendek-pendek dan cepat berganti-ganti. Emosinya datar dan atau tidak teratur atau serasi. Sering tertawa seperti anak kecil, suka tersenyum, dengan wajah dungu, senang berkaca, mudah tersinggung atau sangat irritabel, sering dihinggapi sarkasme (sindiran tajam) dan menjadi meledak-ledak marah tanpa suatu sebab.
Skizofrenia Tipe Katatonik
Gangguan tingkah laku dan bicara mirip gejala yang menonjol. Ada dua sub tipe, yaitu stoper (membisu, mematung, amat berkurangnya dalam reaktifitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktifitas spontan) dan gaduh, gelisah (tampak jelas aktifitas motorik) yang tidak bertujuan, yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal.
Kedua keadaan tersebut bisa terjadi silih bergantian pada seseorang penderita. Pada keadaan gaduh, gelisah, penderita dapat menciderai dirinya sendiri atau orang lain. Sedangkan pada keadaan membisu, mematung, perlu diperhatikan kondisi jasmaninya. Karena penderita mungkin butuh waktu yang cukup lama, menolak makan, minum, atau menahan buang air besar atau buang air kecil. Penyakit ini biasanya dimulai pada usia 15 sampai 40 tahun.
Skiczofrenia Tipe Paranoid
Pada jenis ini waham harus menonjol, terutama waham kejar atau curiga dan waham kebiasaan. Disertai macam-macam ilusi dan halusinasi terus menerus berganti coraknya dan tidak teratur sifatnya. Waham dengan tema utama terkemburuan yang bisa didapatkan pada penderita Skizofrenia ini.
Skizofrenia Tipe Rosidual
Kesadaran ini didapatkan pada seseorang yang pernah menderita Skizofrenia lebih dari satu kali. Meskipun tanda-tanda penyakit ini masih ada, penderita tidak menunjukkan gejala yang menonjol. Biasanya didapatkan ketidakserasian atau penumpulan emosi. Asosiasi pikirannya terganggu, sementara waham dan halusinasi biasanya tidak menonjol.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Chaplin J.P., Dictionary of Psychology, (Dell Publishing, New York, 1981). May R., Existensial Psychology, (Random House, New York, 1969). Dadang Hawari, Al-Qur, an; Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, (Dana Bhakti Prima Yasa, Yogyakarta, 1997). Kartini Kartono, Psikologi Abnormal dan Abnormalitas Seksualitas, (Mandar Maju, Bandung, 1989). Direktorat Kesehatan, Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia, (Direktorat Kesehatan RI, 1985). H.G. Morgan dan M.H. Morgan, Segi Praktis Psikiatri, (Binarupa Aksara, Jakarta, 1991). Kartini Kartono. Hygiene Mental, (Mandar Maju, Bandung, 2000).