Tuhan menurut Agama Kong Hu Cu
Pada: December 14, 2012
Tuhan menurut agama Kong Hu Cu, adalah hakekat yang pertama, tetapi dalam kesadaran kita yang terang, tidak mengartikan sebagai yang pertama. Dalam kesadaran dan pengertian kita, yang kita sentuh adalah benda-benda atau jasmaniah.
Sebenarnya, pengertian tentang adanya Tuhan itu tidak timbul melalui kodrat manusia, tetapi timbul karena pengaruh agama-agama. Pandangan ini berpangkal pada Tuhan, dapat kita mulai suatu pandangan dengan bertolak pada manusia. Manusia merupakan cinta kasih, cinta kasih bukan merupakan sesuatu yang pasif melainkan sesuatu yang aktif, katakanlah cinta kasih sebagai dorongan. Dorongan ini menuju ke arah sesama manusia.
Istilah Tuhan menurut agama Kong Hu Cu pada umumnya disebut;
- Thian atau Siang Tee, Tuhan/Thian mempunyai sifat-sifat antara lain:
- Maha Sempurna, Khalik/Pencipta, yang menjadikan alam semesta ini (Gwon)
- Maha meliputi, menjalin, menembusi dimanapun (Hing)
- Maha Murah, yang menurunkan rahmat, yang menjadikan orang menuai hasil perbuatannya (Li)
- Yang Maha kokoh, yang mempunyai hukum abadi (Ling). (Kitab Ya King)
- Dilihat tiada tampak, di dengar tiada terdengar, namun tiap wujud tiada yang tanpa Dia.
Adapun kenyataan Tuhan itu tidak boleh diperkirakan, lebih-lebih tidak dapat ditetapkan.
- Sungguh Maha Besar Dia, sehingga terasakan di atas dan di kanan kiri kita.
- Tuhan yang Maha Tinggi dan pendukung semuanya itu tiada bersuara dan tiada berbau. Demikian Maha kesempurnaan-Nya.
- Tuhan menjadikan segenap wujud masing-masing selalu dibantu sesuai dengan sifatnya.
- Maka sungguh jelas sifat-Nya yang halus itu, sehingga tidak dapat disembunyikan dari iman kita. (Kita Tiong Yong Bab XV bab XXXII).
Selain istilah Thien atau Thian yang banyak dijumpai dalam kitab-kitab Kong Hu Cu, kita juga mengenal istilah Thian Li dan Thian Ming.
Thian Li
Thian adalah Tuhan yang Maha Esa atau sesuatu yang absolut, yang mutlak dan tidak dijadikan oleh siapapun, segala sesuatu yang berada di alam semesta ini berjalan menurut hukum-hukumnya. Pengaturan hukum itu disebut Thien Li ini sebenarnya pada pengertian Thian yang mengalami perluasan pada masa Neo Konfusionisme. Jadi, Thian Li itu sendiri bukan nama lain dari Thian, tetapi lebih dekat dengan pengertian firman Thian atau hukum-hukum dan peraturan yang bersumber dari Thian.
Thim Ming
Thian Ming dapat diartikan sebagai sesuatu yang telah dijadikan atau sesuatu yang terjadi. Manusia harus menjalankan tugas dan kewajibannya sesuai dengan kehendak Tuhan atau Thian. Kunci untuk melaksanakan Thian Ming adalah kebajikan. Siapa yang gagal dalam melaksanakan tugasnya, berarti ia kehilangan mandat (amanat atau tugas) sedangkan orang yang menumbuhkembangkan kebajikan akan hidup harmonis dan akan berhasil hidupnya, sebenarnya pengertian Thian Li dan Thian Ming tidak jauh berbeda, namun pengertian Thian Ming lebih diarah pada perbuatan yang dilakukan oleh manusia sesuai dengan mandat atau perintah yang berasal dari Thian. Thian Li juga berarti perintah namun masih bersifat umum, dan bersifat anjuran yang harus dilakukan manusia.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Lee T. Oei, Kesaksian Adanya Tuhan Yang Maha Esa di Dalam Agama Konfucian, (Matakin, Solo, 1992). Suryo Hutomo, Tata Ibadah dan Dasar Agama Khonghucu, (Jakarta, 1983).