Metode Edutainment Belanbe
Pada: January 25, 2013
Metode ialah cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu. Edutainment adalah akronim dari kata education dan entertainment. Education artinya pendidikan dan entertainment artinya hiburan. Bisa diartikan bahwa edutainment allows children to learn through play. Sedangkan secara epistemologis edutainment dapat dimaknai sebagai pembelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat dan menikmati proses pembelajaran yang rileks, menyenangkan dan bebas dari tekanan, baik fisik maupun psikis.
Adapun kata belanbe, merupakan singkatan dari belajar dan bermain. Bagi seorang anak, bermain adalah pekejaan. Bagi mereka, bermain tidak hanya menyenangkan, tetapi juga dibutuhkan bagi perkembangannya. Melalui bermain, anak belajar mengendalikan tubuhnya, mengembangkan keseimbangan dan koordinasi otak, mata dan anggota badan. Melalui bermain, ia menjelajahi dunia materi, mengumpulkan fakta, dan belajar berfikir.
Bermain merupakan metode belajar dalam kesadaran anak untuk menjadikannya orang yang bertanggung jawab dalam berbagai kegiatan. Orang tua atau guru yang melarang anak atau peserta didiknya bermain, berpotensi mengacaukan perkembangan anak atau peserta didiknya.
Dengan demikian, metode edutainment belanbe adalah metode pembelajaran berbasis kompetensi yang aktif dan efisien, dirancang melalui suatu prinsip permainan dengan menggunakan alat peraga yang bisa menghibur. Konsep itu meliputi dua kepentingan anak yakni bermain dan belajar. Pencipta metode Edutainment Belanbe ini adalah Muji Santoso, ketua LSM PAS (Peduli Anak Sekolah).
Konsep dasar edutainment belanbe berupaya agar pembelajaran berlangsung dalam suasana yang kondusif dan menyenangkan. Ada tiga asumsi yang menjadi landasannya , yaitu :
Pertama: Perasaan positif (senang/gembira) akan mempercepat pembelajaran, sedangkan perasaan negatif seperti sedih, takut, terancam dan merasa tidak mampu, akan memperlambat belajar atau bahkan bisa menghentikannya sama sekali.
Kedua: Jika seseorang mampu menggunakan potensi nalar dan emosinya jitu, maka ia akan membuat loncatan prestasi belajar secara berlipat ganda, hal ini merupakan peluang dan sekaligus tantangan yang menggembirakan bagi kalangan pendidik.
Ketiga: Apabila setiap pembelajaran dapat dimotivasi dengan tepat dan diajar dengan cara yang benar, cara yang menghargai gaya belajar dan modal itas mereka, maka mereka semua akan dapat mencapai hasil belajar maksimal dan optimal.
Berdasarkan kajian terhadap berbagai literatur, maka ada beberapa teori belajar yang relevan dan mendukung konsep edutainment belanbe, yaitu :
- Teori Pembelajaran Aktif (Active Learning Theory). Teori ini menyatakan bahwa belajar hendaknya melibatkan multiindera dan dilaksanakan dengan menggunakan variasi metode pembelajaran.
- Teori Belajar Akselerasi (The Accelerated Learning Theory). Teori ini menyatakan bahwa pembelajaran itu harus dirancang agar berlangsung secara tepat, menyenangkan, dan memuaskan.
- Teori Revolusi Belajar (The Learning Revolution Theory). Teori ini lebih menekankan pada suasana yang kondusif, yakni suasana relaks, tidak tegang, dan bebas dari tekanan.
- Teori Belajar Quantum (Quantum Learning Theory). Penekanan teori ini terdapat pada pencapaian ketenangan dan berfikiran positif sebelum belajar.
- Teori Belajar dengan bekerjasama (Cooperatif Learning). Teori ini berdasar pada konsep pembelajaran yang berdasarkan pada penggunaan kelompok-kelompok kecil siswa, sehingga mereka dapat menjalin kerja sama untuk memaksimalkan kelompoknya dan masing-masing melakukan pembelajaran.
- Teori Kecerdasan Majemuk. Teori ini dikemukakan oleh Howard Gardner, yang menyatakan bahwa ada keberagaman otak yang meliputi kecerdasan verbal/ linguistic, musical/ ritmis, logis/ matematis, visual/ spasial, jasmaniah/ kinestetik, intrapersonal/ interpersonal, dan naturalis.
Berdasarkan enam konsep (teori) belajar tersebut, maka bisa ditemukan beberapa prinsip yang menjadi karakteristik dari konsepEdutainment Belanbe, yaitu :
Konsep edutainment belanbe adalah suatu rangkaian pendekatan dalam pembelajaran untuk menjembatani jurang yang memisahkan antara proses mengajar dan proses belajar, sehingga diharapkan bisa meningkatkan motivasi dan hasil belajar.
Konsep dasar edutainment belanbe, seperti halnya konsep belajar akselerasi, berupaya agar pembelajaran yang tejadi beiangsung dalam suasana yang kondusif dan menyenangkan.
Konsep edutainment belanbe menawarkan suatu sistem pembelajaran yang dirancang dengan jalinan yang efisien, meliputi diri peserta didik, guru, proses pembelajaran dan lingkungan pembelajaran.
Proses dan aktivitas pembelajaran tidak lagi tampil dalam wajah yang menakutkan, tetapi dalam wujud yang humanis dan dalam interaksi edukatif yang terbuka dan menyenangkan.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung; Remaja Rosdakarya, 2007). Moh.Roqib, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: LkiS Printing Cemerlang, 2009). Robert Andrews, The Routledge Dictionary Of Quotations, (London: Routledge & Kegan Paul, 1987). Ustamir Pedak dan Maslichan, Potensi Kekuatan Otak Kanan dan Otak Kiri, (Yogyakarta: Diva Press, 2009 ).