Model Pembelajaran Student-led Review Session
Pada: January 12, 2013
Model pembelajaran Student-led Review Session, merupakan sebuah teknik pembelajaran dimana peran pengajar diberikan kepada peserta didik. Pengajar hanya bertindak sebagai fasilitator. Teknik ini biasanya digunakan pada saat sesi review terhadap materi pelajaran. Pada bagian pertama dari proses pembelajaran guru dapat membuat kelompok kecil, peserta didik diminta untuk mendiskusikan hal-hal yang dianggap belum dipahami dari materi yang telah dibahas secara bersama-sama. Langkah selanjutnya adalah masing-masing kelompok dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang belum dipahami dan kelompok lain dapat menjawabnya sesuai dengan kemampuan dan pemahaman mereka tentang materi tersebut.
Dalam model pembelajaran Student-led Review Session, guru bisa menunjuk ketua kelas, atau seorang peserta didik atas kesepakatan bersama sebagai pemimpin dalam proses tersebut.
Model pembelajaran Student-led Review Session, pada dasarnya memberi kesempatan kepada peserta didik untuk dapat menjelaskan atau tepatnya mereview hasil pemahaman sebuah materi yang telah dipelajari sebelumnya. Dalam hal ini peserta didik diberi waktu dan kesempatan untuk menyusun skenario sendiri dan menentukan bagaimana mereka akan mengilustrasikan penjelasan sebuah materi yang mungkin belum dipahami oleh teman-teman mereka.
Sebagian pakar percaya sebuah mata pelajaran baru benar-benar dikuasai ketika si pembelajar mampu mengajarkannya kepada orang lain. Pengajaran sesama siswa memberi siswa kesempatan untuk mempelajari sesuatu dengan baik dan sekaligus menjadi narasumber bagi satu sama lain.
Model pembelajaran Student-led Review Session mempunyai ciri-ciri, antara lain sebagai berikut:
- Adanya pembagian kelas menjadi beberapa kelompok kecil utuk bekerja sama dalam berdiskusi. Setiap kelompok beranggotakan 5 atau 6 peserta didik; atau bahkan lebih tergantung jumlah peserta didik dalam kelas.
- Peserta didik dapat menjelaskan kembali materi yang telah dipelajari secara langsung dari pemahaman-pemahaman yang masih bersifat abstrak sesuai dengan pemahaman mereka.
- Treatment yang dilakukan dalam pengajaran mencakup bagaimana perwakilan peserta didik pada masing-masing kelompok untuk dapat mereview kembali materi yang telah dipelajari.
- Peserta didik diberi kesempatan untuk mengajar skenario penjelasan materi yang akan mereka sampaikan secara bebas. Inti dari skenario tersebut adalah mengulang kembali penjelasan terhadap substansi materi yang telah dipelajari.
- Guru berperan sebagai nara sumber dan juga fasilitator.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Penerbit Sinarbaru, 2008). Melvin L. Silberman, Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Nusamedia, 2009). Syamsul Ma’arif, Selamatkan Pendidikan Dasar Kita, (Semarang: Need’s Press, 2009).