Model Pmbelajaran Giving Questions and Getting Answer (GQGA)
Pada: February 26, 2013
Model pembelajaran Giving Questions and Getting Answer (GQGA) merupakan implementasi dari strategi pembelajaran kontrukstivistik yang menempatkan siswa sebagai subyek dalam pembelajaran. Artinya, siswa mampu merekonstruksi pengetahuannya sendri sedangkan guru hanya sebagai fasilitator saja.
Model Giving Questions and Getting Answer ditemukan oleh Spancer Kagan, orang berkebangsaan Swiss pada tahun 1963. Model ini dikembangkan untuk melatih siswa memiliki kemampuan dan ketrampi lan bertanya dan menj awab pertanyaan, karena pada dasarnya model tersebut merupakan modifikasi dari metode tanya jawab dan metode seramah yang merupakan kolaborasi dengan menggunakan potongan-potongan kertas sebagai medianya.
Kegiatan bertanya dan menjawab merupakan hal yang sangat esensial dalam pola interaksi antara guru dan siswa. Kegiatan bertanya dan menjawab yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam proses belajar mengajar mampu menumbuhkan pengetahuan baru pada diri siswa.
Model Giving Questions and Getting Answer (GQGA) dilakukan bersamaan antara metode tanya jawab dengan metode ceramah, agar siswa tidak dalam keadaan blank mind. Metode ceramah sebagai dasar agar siswa mendapatkan pengetahuan dasar (prior knowledge).
Langkah-langkah pelaksanaan tipe GQGA ini sebagai berikut :
- Membuat potongan-potongan kertas sebanyak dua kali jumlah siswa.
- Meminta setiap siswa untuk melengkapi pernyataan.
- Membagi siswa ke dalam kelompok kecil 4 atau 5 orang
- Masing-masing kelompok memilih pertanyaan-pertanyaan yang ada (kartu 1), dan juga topik-topik yang dapat mereka jelaskan (kertas 2).
- Meminta setiap kelompok untuk membacakan pertanyaan-pertanyaan yang telah mereka seleksi. Jika ada di antara siswa yang bisa menjawab, diberi kesempatan untuk menjawab. Jika tidak ada yang bisa menjawab, guru harus menjawab.
- Meminta setiap kelompok untuk menyampaikan apa yang dapat mereka jelaskan dari kertas 2, selanjutnya minta mereka untuk menyampai kannya ke kawan-kawan.
- Melanjutkan proses ini sesuai dengan waktu dan kondisi yang ada.
- Mengakhiri pembelajaran dengan menyampaikan rangkuman dan klarifikasi dari jawaban-jawaban dan penjelasan siswa.
Kelebihan penerapan metode Active Learning model Giving Questions and Getting Answers (GQGA) adalah suasana lebih menjadi aktif, anak mendapat kesempatan baik secara individu maupun kelompok untuk menanyakan hal-hal yang belum di mengerti, guru dapat mengetahui penguasaan anak terhadap materi yang disampaikan, mendorong anak untuk berani mengajukan pendapatnya.
Adapun kelemahan penerapan metode Active Learning model Giving Questions and Getting Answers (GQGA) adalah pertanyaan pada hakekatnya sifatnya hanya hafalan, proses tanya jawab yang berlangsung secara terus menerus akan menyimpang dari pokok bahasan yang sedang dipelajari, guru tidak mengetahui secara pasti apakah anak yang tidak mengajukan pertanyaan ataupun menjawab telah memahami dan menguasai materi yang telah diberikan.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Syekh Ibrahim bin Ismail, Ta’lim Muta’allim, (Semarang: Toha Putra, 1994). Hisyam Zaini, dkk., Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008).