Biografi Singkat Laksamana Cheng Ho
Pada: March 07, 2013
Cheng Ho dilahirkan di Yunnan pada tahun 1371 M (tahun Hong Wu ke-4) ditengah keluarga miskin etnis Hui. Tepatnya di desa He Dai, Kabupaten Kunyang, Propinsi Yunnan. Marganya adalah Ma, yang disana terkenal sebagai penganut Islam yang taat.
Ayahnya bernama Ma Haji (1344-13 82) adalah seorang pelaut yang meninggal pada usia 38 tahun. Ibu Cheng Ho berasal dari marga Oen/ Wen. Cheng Ho anak ketiga dari enam bersaudara (2 laki-laki dan 4 perempuan).
Mengenai asal nama Sam Po, ada sebuah keterangan yang menyebutkan, sebenarnya nama tersebut terdiri dari tiga orang, Sam Po sendiri kurang lebih artinya adalah tiga pelindung. Yaitu yang bermarga (she) The mempunyai peninggalan di Semarang. Yang ber-she Be (Ma) meninggalkan prasasti di Cirebon, dan yang marga-nya Ong mempunyai petilasan di Siam (Thailand).
Dalam tulisan Tionghoa, Pao Tsen Peng mengemukakan, San Pao alias Cheng Ho ataupun Zheng He, ditulis dalam dua bentuk. Pertama bisa berarti Perlindungan Rangkap Tiga, sedangkan yang satunya mempunyai makna Tiga Orang Sida-sida yang baik sekali.
Dengan demikian, tidak mengherankan jika di kalangan etnis Tionghoa sampai timbul fantasi, yang dimaksud dengan San Pao atau Sam Po sebenarnya tiga orang sida-sida. Sida-sida adalah orang yang dikebiri (dipotong alat kelaminnya).
Hal inipun terjadi pada Wang Jinghong (yang juga seorang sida-sida) disebutnya Wang San Pao, akibat syndrome keberhasilan yang telah diemban oleh Cheng Ho gelar San Pao atau Sam Po menjadi gelar pujian bagi semua orang sida-sida.
Selama puluhan tahun sebelumnya, agama Islam telah menghampar di seluruh Eurasia. Ada banyak Muslim Turki dalam pasukan kavaleri Mongol. Ketika balatentara Mongol menyerbu Yunnan, kakek buyut Cheng Ho bertugas pada sebuah garnisum Mongol di Kunyang, di danau Tien Chili.
Serdadu Cina dikirim oleh Kaisar Ming untuk mengeluarkan orang-orang Mongol dari barat daya. Di samping itu, mereka melakukan razia ke kampung-kampung pedalaman di seluruh kawasan pinggiran kota. Menangkapi semua lelaki dewasa dan anak-anak tanpa sisa. Kemudian memotong alat vital mereka sebagai teror agar tunduk terhadap Negara.
Ceng Ho adalah salah satu korbannya yang dikebiri saat Jenderal Fu Yu-te mengalahkan Yunnan tahun 1381 M. Perawakan Ceng Ho tinggi besar dan tegap. Lingkaran pinggangnya lebih dari 10 jengkal telunjuk. Dahinya menonjol, telinganya lebar, berhidung kecil, giginya putih dan rapi bagaikan rangkaian mutiara. Langkah kakinya mantap, suaranya lantang, ditambah dengan otaknya yang tajam dan pandai. Hal ini mungkin disebabkan defisiensi hormon lelaki akibat emaskulasi.
Atas jasanya yang turut membantu dalam perampasan tahta dari tangan Kien Wen, Cheng Ho dianugerahi jabatan penting oleh Kaisar Yung Lo. Sebagai pemegang otoritas tertinggi atas ribuan rewang di Divisi Rumah Tangga Istana. Yang melayani kaisar sebagai polisi rahasia. Ini merupakan jabatan sangat berpengaruh. Bukan seperti penunjukkan Paus atas kepala baru Opus Dei Vatikan.
Referensi Makalah®
Kepustakaan: Liem Thian Joe, Riwajat Semarang: dari Djamanja Sam Poo sampe Terhapoesnja Kongkoan, Boekhandel-Ho KimYoe, (Semarang-Batavia, 1933).
Ayahnya bernama Ma Haji (1344-13 82) adalah seorang pelaut yang meninggal pada usia 38 tahun. Ibu Cheng Ho berasal dari marga Oen/ Wen. Cheng Ho anak ketiga dari enam bersaudara (2 laki-laki dan 4 perempuan).
Mengenai asal nama Sam Po, ada sebuah keterangan yang menyebutkan, sebenarnya nama tersebut terdiri dari tiga orang, Sam Po sendiri kurang lebih artinya adalah tiga pelindung. Yaitu yang bermarga (she) The mempunyai peninggalan di Semarang. Yang ber-she Be (Ma) meninggalkan prasasti di Cirebon, dan yang marga-nya Ong mempunyai petilasan di Siam (Thailand).
Dalam tulisan Tionghoa, Pao Tsen Peng mengemukakan, San Pao alias Cheng Ho ataupun Zheng He, ditulis dalam dua bentuk. Pertama bisa berarti Perlindungan Rangkap Tiga, sedangkan yang satunya mempunyai makna Tiga Orang Sida-sida yang baik sekali.
Dengan demikian, tidak mengherankan jika di kalangan etnis Tionghoa sampai timbul fantasi, yang dimaksud dengan San Pao atau Sam Po sebenarnya tiga orang sida-sida. Sida-sida adalah orang yang dikebiri (dipotong alat kelaminnya).
Hal inipun terjadi pada Wang Jinghong (yang juga seorang sida-sida) disebutnya Wang San Pao, akibat syndrome keberhasilan yang telah diemban oleh Cheng Ho gelar San Pao atau Sam Po menjadi gelar pujian bagi semua orang sida-sida.
Selama puluhan tahun sebelumnya, agama Islam telah menghampar di seluruh Eurasia. Ada banyak Muslim Turki dalam pasukan kavaleri Mongol. Ketika balatentara Mongol menyerbu Yunnan, kakek buyut Cheng Ho bertugas pada sebuah garnisum Mongol di Kunyang, di danau Tien Chili.
Serdadu Cina dikirim oleh Kaisar Ming untuk mengeluarkan orang-orang Mongol dari barat daya. Di samping itu, mereka melakukan razia ke kampung-kampung pedalaman di seluruh kawasan pinggiran kota. Menangkapi semua lelaki dewasa dan anak-anak tanpa sisa. Kemudian memotong alat vital mereka sebagai teror agar tunduk terhadap Negara.
Ceng Ho adalah salah satu korbannya yang dikebiri saat Jenderal Fu Yu-te mengalahkan Yunnan tahun 1381 M. Perawakan Ceng Ho tinggi besar dan tegap. Lingkaran pinggangnya lebih dari 10 jengkal telunjuk. Dahinya menonjol, telinganya lebar, berhidung kecil, giginya putih dan rapi bagaikan rangkaian mutiara. Langkah kakinya mantap, suaranya lantang, ditambah dengan otaknya yang tajam dan pandai. Hal ini mungkin disebabkan defisiensi hormon lelaki akibat emaskulasi.
Atas jasanya yang turut membantu dalam perampasan tahta dari tangan Kien Wen, Cheng Ho dianugerahi jabatan penting oleh Kaisar Yung Lo. Sebagai pemegang otoritas tertinggi atas ribuan rewang di Divisi Rumah Tangga Istana. Yang melayani kaisar sebagai polisi rahasia. Ini merupakan jabatan sangat berpengaruh. Bukan seperti penunjukkan Paus atas kepala baru Opus Dei Vatikan.
Referensi Makalah®
Kepustakaan: Liem Thian Joe, Riwajat Semarang: dari Djamanja Sam Poo sampe Terhapoesnja Kongkoan, Boekhandel-Ho KimYoe, (Semarang-Batavia, 1933).