Hierarki Struktur Konsep Diri
Pada: March 17, 2013
konsep diri meliputi persepsi dan penilaian individu terhadap diri sendiri, baik secara fisik, seksual, kognitif, moral, kemampuan/ keahlian, nilai, kompetensi, penampilan, motifasi, tujuan atau emosi.
Fuharman berpendapat bahwa
Shalveston membagi struktur konsep diri secara hierarki dalam empat tingkatan 1) konsep diri umum, 2) konsep diri akademisi dan non akademisi, 3) sub area akademis dan non akademis serta 4) penilaian tingkah laku pada situasi spesifik.
Symond dalam Surya Brata juga memberikan batasan tentang konsep diri sebagai cara-cara bagaimana seseorang bereaksi terhadap dirinya sendiri. struktur diri pada hakekatnya meliputi empat aspek (1) bagaimana orang mengamati dirinya sendiri (2) bagaimana orang berfikir tentang dirinya sendiri (3) menilai dirinya sendiri dan (4) mencari cara untuk menyempurnakan dan mempertahankan diri.
Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa struktur konsep diri terdiri dari persepsi dan penilaian individu terhadap diri sendiri, dan mencari cara bagaimana untuk menyempurnakan serta mempertahankan diri.
Konsep diri berperan penting dalam menentukan perilaku seseorang guna mempertahankan keselarasan batin, mengatasi konflik yang ada pada dirinya dan untuk menafsirkan pengalaman yang didapatkan. Karena itu konsep diri diperlukan seseorang untuk dijadikan sebagai acuan dan pegangan hidup dalam menghadapi segala tantangan dan hambatan guna memenuhi tuntutan kebutuhan.
Konsep diri seseorang bukan merupakan pembawaan sejak lahir, melainkan terbentuk melalui proses belajar sejak masa pertumbuhan seseorang dari masa kecil sampai dewasa. Selain itu konsep diri dihasilkan dari proses interaksi individu dengan lingkungan secara terus menerus.
Konsep diri berkembang berdasarkan hubungannya dengan orang lain. Ketika individu tidak dapat berinteraksi sepenuhnya dan terbuka dengan lingkungan mereka, mereka akan mengembangkan apa yang disebut Roger sebagai ketidak-harmonisan (incongruance) antara konsep diri dengan kenyataan yang mengitari mereka.
Referensi Makalah®
Kepustakaan: Muntholiah, Konsep Diri Positif Penunjang Prestasi PAI, (Semarang: Gunung Jati Offset, 2002). Jalaluddin Rahmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1991).
Fuharman berpendapat bahwa
Shalveston membagi struktur konsep diri secara hierarki dalam empat tingkatan 1) konsep diri umum, 2) konsep diri akademisi dan non akademisi, 3) sub area akademis dan non akademis serta 4) penilaian tingkah laku pada situasi spesifik.
Symond dalam Surya Brata juga memberikan batasan tentang konsep diri sebagai cara-cara bagaimana seseorang bereaksi terhadap dirinya sendiri. struktur diri pada hakekatnya meliputi empat aspek (1) bagaimana orang mengamati dirinya sendiri (2) bagaimana orang berfikir tentang dirinya sendiri (3) menilai dirinya sendiri dan (4) mencari cara untuk menyempurnakan dan mempertahankan diri.
Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa struktur konsep diri terdiri dari persepsi dan penilaian individu terhadap diri sendiri, dan mencari cara bagaimana untuk menyempurnakan serta mempertahankan diri.
Konsep diri berperan penting dalam menentukan perilaku seseorang guna mempertahankan keselarasan batin, mengatasi konflik yang ada pada dirinya dan untuk menafsirkan pengalaman yang didapatkan. Karena itu konsep diri diperlukan seseorang untuk dijadikan sebagai acuan dan pegangan hidup dalam menghadapi segala tantangan dan hambatan guna memenuhi tuntutan kebutuhan.
Konsep diri seseorang bukan merupakan pembawaan sejak lahir, melainkan terbentuk melalui proses belajar sejak masa pertumbuhan seseorang dari masa kecil sampai dewasa. Selain itu konsep diri dihasilkan dari proses interaksi individu dengan lingkungan secara terus menerus.
Konsep diri berkembang berdasarkan hubungannya dengan orang lain. Ketika individu tidak dapat berinteraksi sepenuhnya dan terbuka dengan lingkungan mereka, mereka akan mengembangkan apa yang disebut Roger sebagai ketidak-harmonisan (incongruance) antara konsep diri dengan kenyataan yang mengitari mereka.
Referensi Makalah®
Kepustakaan: Muntholiah, Konsep Diri Positif Penunjang Prestasi PAI, (Semarang: Gunung Jati Offset, 2002). Jalaluddin Rahmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1991).