Biografi Richard Bell
Pada: May 04, 2013
Richard Bell merupakan orientalis yang hidup pada akhir abad ke-19 dan awal ke-20, tak jelas waktu kelahirannya secara pasti. Dalam beberapa karyanya Ia adalah seorang pakar Lingusitik ketimuran terutama dalam bahasa Arab.
Richard Bell menjadi dosen di Universitas di Edinburgh London, Inggris. Bell mengawali karirnya sebagai sarjana al-Quran lewat publikasi bahan-bahan kuliahnya di Universitas Edinburgh, The Origins of Islam in its Crhistian Environment (1926).
Menurut Watt, secara keseluruhan para orientalis masa ini mempunyai pandangan lebih baik dan telah berpendapat bahwa Nabi benar-benar seorang yang tulus dan bertindak sejujurnya. Diantaranya adalah:
Suasana diskursus orientalisme ini secrara intens mempengaruhi Richard Bell. Namun selebihnya, Richard Bell yang hidup pada akhir ke-19 sampai tahun 1960-an masih kelihatan sekali dipengaruhi suasana kolonialisme.
Ciri dan posisi orientalime kelihatannya memang terlalu sulit untuk mengelak dari anggapan bahwa studi dan disiplin ini lebih bersifat ideologis dan merupakan anak kandung imperialisme dan kolonialisme. utama dalam usaha pendudukan ini adalah Inggris dan Prancis meskipun Rusia dan Jerman juga tidak dapat kita abaikan peranannya.
Dilihat dari karya-karya Richard Bell, ia merupakan seorang orientalis yang konsisten dalam kajiannya, yang tema sentralnya berkisar pada kajian al-Quran terutama dalam sastranya. Diantara karya-karyanya, baik berupa buku maupun dalam bentuk jurnal adalah:
Referensi Makalah®
Kepustakaan: Muhammad Muslih, Religious Studies, Prolem Hubungan Islam dan Barat Kajian atas Pemikiran, Karel A. Steenbrink, (Yogyakarta, Belukar, 2003). W. Montgomery Watt, Bell’s Introduction to the Quran, (Edinburgh University Press, 1991). Dadan Rusmana, Al-Qur’an dan Hegemoni Wacana Islamologi Barat, Bandung, (Pustaka Setia, 2006). Taufik Adnan Amal, Rekonstruksi Sejarah al-Qur’an, (Yogyakarta, FKBA, 2001).
Richard Bell menjadi dosen di Universitas di Edinburgh London, Inggris. Bell mengawali karirnya sebagai sarjana al-Quran lewat publikasi bahan-bahan kuliahnya di Universitas Edinburgh, The Origins of Islam in its Crhistian Environment (1926).
Menurut Watt, secara keseluruhan para orientalis masa ini mempunyai pandangan lebih baik dan telah berpendapat bahwa Nabi benar-benar seorang yang tulus dan bertindak sejujurnya. Diantaranya adalah:
- Tor Andre menelaah pengalaman nabi dari sudut psikologi dan menemukan bahwa pengalaman kenabian benar-benar sejati.
- Frans Buhl yang menekankan makna kesejarahan yang bermakna luas dari gerakan keagamaan yang dinagurasi Muhammad.
- Richard Bell, yang berbicara tentang karekter praktis dan faktual dari kegiatan Muhammad sebagai pribadi dan bahkan seorang Nabi.
Suasana diskursus orientalisme ini secrara intens mempengaruhi Richard Bell. Namun selebihnya, Richard Bell yang hidup pada akhir ke-19 sampai tahun 1960-an masih kelihatan sekali dipengaruhi suasana kolonialisme.
Ciri dan posisi orientalime kelihatannya memang terlalu sulit untuk mengelak dari anggapan bahwa studi dan disiplin ini lebih bersifat ideologis dan merupakan anak kandung imperialisme dan kolonialisme. utama dalam usaha pendudukan ini adalah Inggris dan Prancis meskipun Rusia dan Jerman juga tidak dapat kita abaikan peranannya.
Dilihat dari karya-karya Richard Bell, ia merupakan seorang orientalis yang konsisten dalam kajiannya, yang tema sentralnya berkisar pada kajian al-Quran terutama dalam sastranya. Diantara karya-karyanya, baik berupa buku maupun dalam bentuk jurnal adalah:
- Richard Bell, (1953). Introduction to the Quran, Edinburgh at the University.
- Richard Bell, (1937-1939). The Quran Translation with a Critical Rearrangement of the surah, 2 jilid. Edinburgh: T & T Clark.
- Richard Bell, (1926), The Origins of Islam in I’ts Chrsitian environment. London: Macmillan
- Richard Bell, (1925), The Origin of Islam in Its Christian Environment, Edinburgh University.
- Richard Bell, A Commentaray on the Qur’an, (1991), t.p
Referensi Makalah®
Kepustakaan: Muhammad Muslih, Religious Studies, Prolem Hubungan Islam dan Barat Kajian atas Pemikiran, Karel A. Steenbrink, (Yogyakarta, Belukar, 2003). W. Montgomery Watt, Bell’s Introduction to the Quran, (Edinburgh University Press, 1991). Dadan Rusmana, Al-Qur’an dan Hegemoni Wacana Islamologi Barat, Bandung, (Pustaka Setia, 2006). Taufik Adnan Amal, Rekonstruksi Sejarah al-Qur’an, (Yogyakarta, FKBA, 2001).