Pengertian Personal Mistis
Pada: May 23, 2013
Istilah mysticism of personality dan lebih dikenal dengan personal mistis, berarti hubungan antara manusia dan Tuhan dipahami sebagai hubungan antara makhluk dan pencipta, antara budak di hadapan tuannya, yaitu antara si mabuk cinta yang mendambakan kasihnya. Personal mistis merupakan suatu aliran mistik yang menekankan aspek personal bagi manusia dan Tuhan.
Pada personal mistis, konsep creatio ex nihila (Tuhan menciptakan alam dari kehampaan menjadi ada, alam sebagai yang baru) seperti ajaran al-Quran dan Injil, tetap dipertahankan. Paham ini dalam bentuk yang lain dinamakan paham transendentalis mistik, yaitu paham mistik yang mempertahankan adanya perbedaan yang esensial antara manusia sebagai makhluk dan Tuhan sebagai khalik. Tuhan dipandang sebagai dzat yang bersifat transenden mengatasi alam semesta.
Paham transendentalis atau personalis mempergunakan pendekatan gnostik (gnostic approach), yakni berusaha untuk mendapatkan pengetahuan langsung yang sedalam-dalamnya terhadap Tuhan (to strives for a deeper knowledge of god). Sejalan dengan pendekatan gnostik, ahli mistik paham ini bersusah payah untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih dalam tentang Tuhan. Ia berusaha mengetahui struktur semestanya atau menafsirkan derajad wahyu-Nya. Dalam arti yang lain adalah untuk memantapkan dan menghidupkan keyakinan dan pengalaman agama dengan perantaraan penghayatan makrifat kepada Tuhan.
Dilihat dari sejarah perkembangannya, munculnya gerakan personal mistis merupakan counter atau pernyataan sikap terhadap perkembangan teologi beberapa agama yang amat rasionalis dan pengembangan hukum agama yang amat formalis dan logis, yang jelas kesemuanya dirasa amat mendangkalkan dan mengeringkan perasaan agama. Sebagai reaksinya, golongan penganut mistik ini lebih mementingkan rasa dan penghayatan agama.
Salah satu pelopor gerakan personal mistis adalah Rabiah al-Adawiyah, telah memperkenalkan dasar pendekatan baru yang sesuai dengn gnostik mistik, yaitu cinta rindu kepada Tuhan (love of god), yaitu rasa cinta kepada Tuhan yang membangkitkan rasa gandrung atau rindu untuk bertemu muka dengan dzat yang dicintainya. Unsur cinta kepada Tuhan ini merupakan ciri khusus bagi setiap ajaran mistik.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Simuh, Tasawuf dan Perkembangannya dalam Islam, (Grafindo Persada, Jakarta, 1996). Margareth Smith, Reading From the Mistics Of Islam, (Oxford University Press, London, 1979).