Berpikir Serial; Teori Inteligensi Berbasis Kemampuan Pemecahan Masalah dan Logika Linear
Pada: June 06, 2013
Pada awalnya, pengukuran inteligensi dilakukan karena timbul kebutuhan untuk meramal tingkat keberhasilan seseorang dalam bidang pekerjaan yang akan dilakukannya. Ketika pelamar pekerjaan makin banyak, namun tingkat keberhasilan untuk menyelesaikan pekerjaan bervariasi, ada yang berhasil dan ada yang gagal. Pengukuran inteligensi yang dirancang saat itu lebih banyak dilakukan untuk melihat kemampuan berpikir serial.
Berpikir serial merupakan proses berpikir rasional atau logika linear. Dalam proses ini, suatu neuron dalam jaringan syaraf berhubungan dengan neuron-neuron selanjutnya, dengan membawa informasi untuk memecahkan suatu masalah ke seluruh bagian otak.
Dengan demikian, perbedaan dalam logika linear dan berpikir rasional menunjukkan bahwa pengukuran terhadap kemampuan intelektual dapat dilakukan untuk meramal tingkat keberhasilan seseorang di masa yang akan datang.
Alat ukur inteligensi pertama dibuat oleh Alfred Binet, yang melihat inteligensi sebagai kemampuan mental umum. Hal ini didasarkan pada teori inteligensi yang ditawarkan Wilhem Stem pada tahun 1911 mengenai Teori Uni Faktor (Uni Factor Theory) atau General Intelligence.
Menurut teori itu, inteligensi merupakan kapasitas atau kemampuan umum. Karena itu, cara kerja inteligensi juga bersifat umum. Reaksi atau tindakan seseorang dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan atau memecahkan masalah adalah bersifat umum. Kapasitas umum ini timbul akibat adanya pertumbuhan fisiologis maupun akibat belajar. Kapasitas umum (general capacity) yang ditimbulkan itu lazim dikemukakan dengan kode G.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Ahmad Thontowi, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Angkasa, 1993). Edward de Bono, Revolusi Berpikir: Mengajari Anak Anda Berpikir Canggih dan Kreatif dalam Memecahkan Masalah dan Memantik Ide-ide Baru, terj. Ida Sitompul dan Fahmy Yamani, (Bandung: Kaifa, 2007). Ismail SM (eds.), Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001).