Biografi Singkat al-Jurjawi
Pada: June 27, 2013
Al-Jurjawi adalah seorang modernis dari Mesir (1905-1956). Dilahirkan dari keluarga yang sederhana, tetapi kedua orang tuanya sangat memperhatikan masalah pendidikan anaknya terutama masalah kaitanya pendidikan agama.
Dengan latar belakang itu, al-Jurjawi sampai bisa membuat karya yang bagus. Hal itu memang tidak lepas dari perjuangan kedua orang tuanya untuk mendidik al-Jurjawi dari Sekolah Dasar hingga sampai pada perguruan tinggi di al-Azhar.
Al-Jurjawi hidup pada zaman di mana pada saat itu terjadi kegoncangan khususnya di wilayah Mesir. Mesir pada saat itu sedang berusaha melepaskan diri dari cengkeraman Perancis yang selalu mengusik ketenangannya.
Hal tersebut berpengaruh pada masalah keilmuan yang ditekuninya. Di mana pada tahun 1920-an ia mengalami banyak kesulitan dalam mencari buku yang ideal khususnya mengenai masalah hukum dan hikmah-hikmah atau rahasia-rahasia yang ada dalam ajaran Islam.
Berawal dari situasi semacam itu al-Jurjawi bisa mendapat banyak ide dan bertekat bulat untuk membuat kitab yang membahas mengenai hikmah¬hikmah ajaran Islam. Itu semua dilakukan demi mengembangkan keilmuan Islam yang pada kenyataanya masih banyak kesulitan.
Sejak saat itu mulailah al-Jurjawi mengumpulkan suatu yang masih sulit dipahami disebabkan ada kesulitan untuk diutarakan, karena terjadi kekaburan pada makna yang disebabkan kekaburan simbol yang menunjuk kepadanya.
Setelah adanya usaha dan upaya yang cukup lama, jadilah sebuah kitab yang diberi judul ”Hikmah Al-Tasyri Wa Falsafatuhu” yang merupakan karya tunggal dari al-Jurjawi sebanyak dua jilid, yang ditulis pada tahun 1930-an. Isi dalamnya menerangkan hikmah-hikmah yang nyata tersebut sebagai tambahan atas pokok keutamaan. Isi pokok kitab tersebut adalah tentang penjabaran falsafah dan hikmah di setiap taklif yang dibebankan pada manusia.
Apa yang ditulis oleh beliau bukanlah suatu ilmu yang final, disana masih banyak hal yang perlu dikembangkan. Namun yang terpenting bahwa salah satu seorang ulama besar al-Azhar ini telah mampu menyuguhkan kepada pembacanya betapa syariat itu diturunkan dengan berbagai hikmah yang sangat besar.
Referensi makalah®
Kepustakaan: Wiliam Montgomery Watt, Butir-Butir Hikmah Sejarah Islam, (Srigunting; Jakarta 1999). Syeikh Ali Ahmad Al-Jurjawi, Hikmah Al-Tasyri Wa Falsafatuhu, terj Hadi Mulyo & Shobahussurur, (Asyifa; Semarang, 1992).
Dengan latar belakang itu, al-Jurjawi sampai bisa membuat karya yang bagus. Hal itu memang tidak lepas dari perjuangan kedua orang tuanya untuk mendidik al-Jurjawi dari Sekolah Dasar hingga sampai pada perguruan tinggi di al-Azhar.
Al-Jurjawi hidup pada zaman di mana pada saat itu terjadi kegoncangan khususnya di wilayah Mesir. Mesir pada saat itu sedang berusaha melepaskan diri dari cengkeraman Perancis yang selalu mengusik ketenangannya.
Hal tersebut berpengaruh pada masalah keilmuan yang ditekuninya. Di mana pada tahun 1920-an ia mengalami banyak kesulitan dalam mencari buku yang ideal khususnya mengenai masalah hukum dan hikmah-hikmah atau rahasia-rahasia yang ada dalam ajaran Islam.
Berawal dari situasi semacam itu al-Jurjawi bisa mendapat banyak ide dan bertekat bulat untuk membuat kitab yang membahas mengenai hikmah¬hikmah ajaran Islam. Itu semua dilakukan demi mengembangkan keilmuan Islam yang pada kenyataanya masih banyak kesulitan.
Sejak saat itu mulailah al-Jurjawi mengumpulkan suatu yang masih sulit dipahami disebabkan ada kesulitan untuk diutarakan, karena terjadi kekaburan pada makna yang disebabkan kekaburan simbol yang menunjuk kepadanya.
Setelah adanya usaha dan upaya yang cukup lama, jadilah sebuah kitab yang diberi judul ”Hikmah Al-Tasyri Wa Falsafatuhu” yang merupakan karya tunggal dari al-Jurjawi sebanyak dua jilid, yang ditulis pada tahun 1930-an. Isi dalamnya menerangkan hikmah-hikmah yang nyata tersebut sebagai tambahan atas pokok keutamaan. Isi pokok kitab tersebut adalah tentang penjabaran falsafah dan hikmah di setiap taklif yang dibebankan pada manusia.
Apa yang ditulis oleh beliau bukanlah suatu ilmu yang final, disana masih banyak hal yang perlu dikembangkan. Namun yang terpenting bahwa salah satu seorang ulama besar al-Azhar ini telah mampu menyuguhkan kepada pembacanya betapa syariat itu diturunkan dengan berbagai hikmah yang sangat besar.
Referensi makalah®
Kepustakaan: Wiliam Montgomery Watt, Butir-Butir Hikmah Sejarah Islam, (Srigunting; Jakarta 1999). Syeikh Ali Ahmad Al-Jurjawi, Hikmah Al-Tasyri Wa Falsafatuhu, terj Hadi Mulyo & Shobahussurur, (Asyifa; Semarang, 1992).