Pemberian Ganjaran dalam Pendidikan
Pada: June 25, 2013
Ganjaran adalah hadiah (sebagai pembalas jasa) dan ganjaran bisa dipakai untuk balasan yang baik maupun balasan yang buruk. Ganjaran dapat berbentuk hadiah maupun berbentuk suatu balasan.
Ganjaran yang diartikan sebagai hadiah mengandung arti positif. Ganjaran yang berfungsi sebagai penghargaan kepada anak didik diberikan ketika berhasil mencapai prestasi tertinggi. Sedangkan ganjaran yang diartikan sebagai balasan yang buruk mengandung arti yang negatif.
Pengertian ganjaran dapat dilihat dan dua sisi, yaitu ganjaran sebagai alat pendidikan preventif dan represif yang menyenangkan dan bisa menjadi pendorong atau motivator belajar bagi anak didik, dan ganjaran sebagai hadiah terhadap perilaku baik anak didik dalam proses pendidikan.
Ganjaran yang diberikan oleh pendidikan pada anak didiknya merupakan reinforcement atau penguatan. Dalam hal ini penguatannya berupa upah atau hadiah.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ganjaran merupakan suatu balasan yang dapat berupa upah atau hadiah yang berfungsi sebagai reinforcement (penguatan) bagi anak didik agar termotivasi untuk belajar.
Tujuan pokok dan pemberian ganjaran adalah untuk membangkitkan perasan tanggung jawab anak didik. Beberapa bentuk ganjaran yang patut diberikan kepada anak didik, yaitu pujian yang baik, acungan jempol, pemberian hadiah-hadiah material, papan prestasi, menepuk pundak
Pemberian ganjaran yang sederhana akan Iebih efektif dibandingkan dengan pemberian ganjaran yang berupa materi, hal tersebut dikarenakan terlalu membebani pendidik. Ganjaran dalam pendidikan berperan sebagai reinforcement (penguatan) yang akan memunculkan semangat belajar bagi anak didik.
Suatu penguatan yang bersifat materi akan Iebih mudah diingat oleh anak didik. Hal itu dikarenakan adanya sifat dasar manusia yang selalu ingin memperoleh kesenangan.
Besarnya ganjaran yang diberikan pada anak didik harus disesuaikan dengan prestasi yang dicapainya. Ganjaran yang diberikan kepada anak didik harus disesuaikan dengan kebutuhan yang berhubungan dengan pendidikan.
Jika ganjaran yang diberikan kepada anak didik tidak bermanfaat baginya, maka akan sia-sia saja, dan akan berakibat tidak baik bagi anak didik.
Ketika pendidik memberikan ganjaran pada anak didiknya harus memahami apa sebenamya yang menjadi tujuan mereka. Karena tujuan utama dari pemberian ganjaran adalah untuk memotivasi anak didik agar lebih berprestasi bukan sekedar untuk mengumpulkan ganjaran saja. Pendidik harus mampu menganalisa kebutuhan akan pemberian ganjaran pada anak didiknya.
Referensi Makalah®
Kepustakaan: Zainuddin, Seluk Beluk Pendidikan dari al-Ghazali, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991). Emile Durkheim, Pendidikan Moral, Terj. Lukas Ginting, (Jakarta: Erlangga, 1990). Abdurrahman Saleh Abdullah, Teori Pendidikan Menurut al-Qur'an. Terj. M. Arifin dan Zainuddin, (Jakarta: Rineka Cipta, 1990). Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2002). Nasution, Asas-asas Kurikulum, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995). M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003).
Ganjaran yang diartikan sebagai hadiah mengandung arti positif. Ganjaran yang berfungsi sebagai penghargaan kepada anak didik diberikan ketika berhasil mencapai prestasi tertinggi. Sedangkan ganjaran yang diartikan sebagai balasan yang buruk mengandung arti yang negatif.
Pengertian ganjaran dapat dilihat dan dua sisi, yaitu ganjaran sebagai alat pendidikan preventif dan represif yang menyenangkan dan bisa menjadi pendorong atau motivator belajar bagi anak didik, dan ganjaran sebagai hadiah terhadap perilaku baik anak didik dalam proses pendidikan.
Ganjaran yang diberikan oleh pendidikan pada anak didiknya merupakan reinforcement atau penguatan. Dalam hal ini penguatannya berupa upah atau hadiah.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ganjaran merupakan suatu balasan yang dapat berupa upah atau hadiah yang berfungsi sebagai reinforcement (penguatan) bagi anak didik agar termotivasi untuk belajar.
Tujuan pokok dan pemberian ganjaran adalah untuk membangkitkan perasan tanggung jawab anak didik. Beberapa bentuk ganjaran yang patut diberikan kepada anak didik, yaitu pujian yang baik, acungan jempol, pemberian hadiah-hadiah material, papan prestasi, menepuk pundak
Pemberian ganjaran yang sederhana akan Iebih efektif dibandingkan dengan pemberian ganjaran yang berupa materi, hal tersebut dikarenakan terlalu membebani pendidik. Ganjaran dalam pendidikan berperan sebagai reinforcement (penguatan) yang akan memunculkan semangat belajar bagi anak didik.
Suatu penguatan yang bersifat materi akan Iebih mudah diingat oleh anak didik. Hal itu dikarenakan adanya sifat dasar manusia yang selalu ingin memperoleh kesenangan.
Besarnya ganjaran yang diberikan pada anak didik harus disesuaikan dengan prestasi yang dicapainya. Ganjaran yang diberikan kepada anak didik harus disesuaikan dengan kebutuhan yang berhubungan dengan pendidikan.
Jika ganjaran yang diberikan kepada anak didik tidak bermanfaat baginya, maka akan sia-sia saja, dan akan berakibat tidak baik bagi anak didik.
Ketika pendidik memberikan ganjaran pada anak didiknya harus memahami apa sebenamya yang menjadi tujuan mereka. Karena tujuan utama dari pemberian ganjaran adalah untuk memotivasi anak didik agar lebih berprestasi bukan sekedar untuk mengumpulkan ganjaran saja. Pendidik harus mampu menganalisa kebutuhan akan pemberian ganjaran pada anak didiknya.
Referensi Makalah®
Kepustakaan: Zainuddin, Seluk Beluk Pendidikan dari al-Ghazali, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991). Emile Durkheim, Pendidikan Moral, Terj. Lukas Ginting, (Jakarta: Erlangga, 1990). Abdurrahman Saleh Abdullah, Teori Pendidikan Menurut al-Qur'an. Terj. M. Arifin dan Zainuddin, (Jakarta: Rineka Cipta, 1990). Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2002). Nasution, Asas-asas Kurikulum, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995). M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003).