Mengenal Dimensi dalam Religiusitas
Pada: June 02, 2013
Untuk melihat seberapa jauh religiusitas seseorang, maka dapat dilihat bagaimana ia melaksanakan dimensi-dimensi religiusitas. Menurut Glock dan Stark yang dikutip oleh Ancok dan Suroso ada 5 dimensi religiusitas.
Dimensi Peribadatan
Dimensi religiusitas ini mencakup tentang sejauh mana individu mengerjakan kewajiban ritual dalam agama mereka mencakup upacara-upacara, pemujaan, ketaatan, sembahyang, puasa, berdoa, dan lain-lain.
Dimensi Keyakinan
Dimensi religiusitas ini berisikan tingkat sejauh mana individu berpegang teguh pada pandangan teologis dan mengakui kebenaran doktrin-doktrin tersebut, seperti surga, neraka, malaikat dan lain-lain
Dimensi Pengalaman
Berisikan pengalaman-pengalaman keagamaan yang pernah dialami dan dirasakan sebagai keajaiban yang datang dari Tuhan, misalnya perasaan bersyukur kepada Tuhan, perasaan mendapatkan teguran dari Tuhan, dan lain-lain.
Dimensi Pengetahuan Agama
Tingkat sejauh mana individu mengetahui tentang ajaran-ajaran agamanya dan seberapa jauh aktifitasnya dalam menambah pengetahuan agama, misalnya pengetahuan tentang isi kitab suci, pokok ajaran agama, dan lain-lain.
Dimensi konsekuensi
Tingkat sejauh mana individu dimotifasi oleh ajaran-ajaran agamanya didalam kehidupan sosialnya, seperti, suka menolong, tidak korupsi, dan lain-lain.
Menurut Ancok dan Suroso Rumusan dimensi Glork and Stark di pandang mampu mengungkapkan keberagamaan individu yang dapat disejajarkan dalam islam dengan:
Dimensi ideology sejajar dengan dimensi akidah yang menunjukkan pada keyakinan seseorang terhadap kebenaran ajaran agamanya, terutama hal yang fundamental dan dogmatis.
Dimensi Ritual sejajar dengan dimensi syariah yang mengacu pada tekat kepatuhan seseorang dalam mengerjakan ritual agamanya.
Dimensi Konsekuensi sejajar dengan dimensi akhlaq yang mengacu pada tingkatan seseorang dalam berperilaku dan berhubungan dengan manusia lain yang dipengaruhi oleh ajaran agama.
Berdasarkan uraian tersebut, bimensi religiusitas yang meliputi peribadatan atau praktek agama, keyakinan, pengalaman, pengetahuan agama, memberikan konsekuensi individual aspect, collective aspect dan actional aspect. Hal ini dikarenakan aspek-aspek tersebut dinilai dapat mewakili aspek-aspek yang telah dikemukakan Pyne dan Pitard. Selanjutnya aspek-aspek Religiusiatas Glork dan Stark akan digunakan oleh peneliti sebagai dasar teoritik untuk membuat alat ukur religiusitas.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Y.B. Mangunwijaya, Menumbuhkan Sikap Religiusitas Anak-anak, (Gramedia, Jakarta,1986). D.Ancok dan F.Suroso, Psikologi Islam: Solusi Islam atas Problem-problem Psikologi, (Pustaka Pelajar; Yogyakarta, 1994).