Pengertian Peradaban dan Peradaban Kebudayaan
Pada: June 26, 2013
Sebagian penulis sejarah peradaban mendefinisikan peradaban sebagai sistem sosial yang membantu manusia untuk meningkatkan produktifitasnya di bidang kebudayaan.
Kisah peradaban muncul ke permukaan sejak manusia dikenal. Peradaban adalah mata rantai yang bersambungan yang diserahkan umat berperadaban kepada umat sesudahnya. Suatu umat hampir tidak lepas dari dokumentasi lembaran-lembaran dalam sejarah peradaban. Hanya saja, yang membuat istemewa suatu peradaban dari peradaban lainya terletak pada kekuatan asas-asas yang menjadi alas pijaknya, dari pengaruh besarnya yang dimilikinya, dan dari kebaikan universal yang meliputi kemanusiaan disebabkan karena keberadaannya. Bila peradaban lebih kekal dalam sejarah, lebih abadi dalam mengarungi jaman dan lebih layak untuk dihormati.
Pedabadan adalah entitas paling luas dari budaya. Perkampungan, wilayah, kelompok kelompok etnis, nasionalitas nasionalitas, pelbagai kelompok keagamaan, seluruhnya memiliki perbedaan kultur pada tingkatan yang berbeda dari heterogentitas kultural.
Peradaban adalah bentuk yang lebih luas dari kebudayaan: “Civilization and culture both refer to the overall way of life of a people, and a civilization is a culture writ large. They both involve the values, norms, institutions, and modes of thingking to which successive generations in a given society have attached primary importance.”
Peradaban dan kebudayaan sama-sama menunjukkan pada seluruh pandangan hidup manusia, dan suatu peradaban adalah bentuk yang lebih luas dari kebudayaan. Keduanya mencakup nilai-nilai norma-norma, institusi-institusi dan pola-pola yang menjadi bagian terpenting dari suatu masyarakat dan warisan dari generasi ke generasi.
Sebuah peradaban adalah bentuk budaya yang paling tinggi dari suatu kelompok masyarakat dan tatanan yang paling luas dari identitas budaya kelompok masyarakat manusia yang dibendakan secara nyata dari makhluk lainnya. Ia terdefinisikan baik dalam faktor-faktor objektif pada umumnya, seperti bahasa sejarah, agama, kebiasaan-kebiasaan institusi institusi, maupun identifikasi dari yang bersifat subjektif. Setiap masyarakat mempunyai pelbagai tingkatan identitas.
Peradaban memiliki tingkatan identifikasi yang sangat luas yang dengannya seorang mengidetifikasikan diri secara kuat. Peradaban-peradaban besar dimana kita berada di dalamnya, secara kultural menjadikan kita bagai di rumah sendiri dan dibedakan dari mereka yang berada di luar sana, peradaban bisa jadi melibatkan pelbagai kelompok masyarakat dalam jumlah yang besar, seperti peradaban Cina atau dengan kelompok masyarakat yang sangat kecil.
Perabadan tidak memiliki wilayah-wilayah permulaan permulaan dan akhir yang jelas. Orang-orang dapat dan melakukan redefinisi identitas-identitas mereka, dan sebagai hasilnya, komposisi serta bentuk bentuk peradaban yang senatiasa berubah dari waktu ke waktu. Kebudayaan kebudayaan masyarakat saling berinteraksi dan saling melingkupi. Pada tingkatan yang lebih luas, kebudayaan kebudayaan dari pelbagai peradaban menggantikan atau membedakan masing-masing peradaban, juga aneka corak peradaban yang lain. Perabadan menjadi entitas-entitas yang penuh arti dan kadang terdapat batas-batas yang tajam dan nyata antara masing-masing peradaban.
Perabadan bersifat fana namun juga hidup sangat lama ia berkembang beradabtasi dan sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia, realitas-realitas yang banar-benar dapat bertahan dalam waktu yang lama. Keunikan dan esensi utamanya adalah komuniitas historinya yang panjang, peradaban adalah fakta kesejarahan yang membentang dalam kurun waktu yang sangat panjang. Kekuasaan kekuasaan berkembang dan jatuh, pemerintah pemerintahan datang dan pergi, peradaban tetap ada dan menopang kehidupan politik, sosial, ekonomi, dan bahkan ideologi.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Samuel, Benturan Antar Peradaban Dan Masa Depan Politik Dunia, Terj. (Sadat Ismail, Qalam, Jakarta, 2001).