Gejala dan Sebab-Sebab Terjadinya Konflik
Pada: December 29, 2013
Sebelum melihat sebab-sebab konflik maka pertama kali yang perlu diketahui adalah gejala konflik. Konflik muncul karena didahului oleh gejala-gejala terlebih dahulu. Gejala konflik yang ada akan nampak di permukaan sebagai berikut :
Adanya komunikasi yang lemah. Hal ini terjadi karena keputusan yang diambil berdasarkan informasi yang salah. Dua kelompok (minimal) akan bergerak ke arah yang berlawanan berdasarkan permasalahan yang sama.
Adanya friksi antar pribadi. Hubungan antar individu sering kali berada dalam kelompok lain biasanya akan mempengaruhi kebiasaan kelompok tersebut sehingga ketika kembali kepada kelompoknya seringkali tanpa menyadari telah membawa gagasan atau kebiasaan kelompok lain. Dalam keadaan demikian maka akan mudah muncul konflik.
Adanya permusuhan atau iri hati antar kelompok. Hal ini disebabkan karena adanya perlakuan dan sikap yang tidak adil dari pimpinan kepada bawahan. Baik secara individual atau secara kelompok.
Eskalasi arbritrasi. Semakin banyak kelompok yang berkonflik maka biasanya kelompok-kelompok ini akan dipaksa untuk melakukan arbritasi (jalan damai).
Adanya moral yang rendah. Orang yang mempunyai moral rendah seringkali menampakkan konflik dibandingkan bersahabat.
Kinerja orang yang bermoral rendah cenderung kurang baik dan seringkali bertindak tanpa perhitungan yang cermat. Dalam keadaan demikian tidak menutup kemungkinan akan banyak muncul konflik.
Gejala konflik yang penulis deskripsikan tersebut merupakan indikasi akan munculnya sebuah konflik. Gejala konflik berbeda dengan penyebab terjadinya konflik, jika gejala konflik tidak mesti terjadi konflik maka penyebab konflik sudah pasti konflik itu terjadi. Terdapat heterogenitas penyebab konflik dalam masyarakat, masing-masing memiliki corak yang berbeda.
Oleh karena itu dalam tulisan ini penulis kemukakan penyebab konflik secara umum. Menurut Eman Hermawan, konflik terjadi karena adanya benturan kepentingan, baik yang bersifat horisontal (masyarakat versus masyarakat) maupun vertikal (masyarakat dengan pemerintah).
Sedangkan Kusnadi, memaparkan bahwa di antara penyebab konflik yang sering kali menjadi pemicu terjadinya konflik, yaitu; adanya kepribadian yang saling bertentangan, adanya sistem nilai yang saling bertentangan, dan adanya tugas yang batasannya kurang jelas dan sering kali bersifat tumpang tindih.
Dengan demikian sangatlah kompleks dan beraneka ragam penyebab terjadinya konflik, tergantung pada ruang dan waktu kapan konflik itu terjadi, di mana terjadinya dan siapa pelakunya. Namun secara garis besar terjadinya konflik adalah sebagaimana yang penulis kemukakan di atas.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Eman Hermawan, Politik Membela Yang Benar Teori, Kritik dan Nalar, Yogyakarta : Yayasan Kajian dan Layanan Informasi untuk Kedaulatan Rakyat bekerja sama dengan Dewan Koordinasi Nasional Gerakan Pemuda Kebangkitan Bangsa (DKN GARDA BANGSA), 2001. Kusnadi. HMA, Masalah, Kerja Sama, Konflik dan Kinerja (Kontemporer dan Islam), Malang : Taroda, 2002.