Pengertian Psikoneurotik sebagai Gangguan Kesehatan Mental
Pada: August 21, 2014
Pengertian Psikoneurotik adalah manifestasi dari berbagai proses emosi yang bercampur baur, yang terjadi ketika orang sedang mengalami tekanan perasaan (frustasi) dan pertentangan batin (konflik).
Psikoneurotik itu mempunyai segi yang disadari seperti rasa takut, terkejut, tidak berdaya, rasa berdosa atau bersalah, terancam dan lain sebagainya. Juga ada segi-segi yang terjadi di luar kesadaran yang tidak bisa dihindari perasaan yang tidak menyenangkan itu.
Gangguan jiwa adalah kumpulan dari keadaan-keadaan yang tidak normal, baik yang berhubungan dengan fisik maupun dengan mental. Keabnormalan tersebut tidak disebabkan oleh sakit atau rusaknya bagian-bagian badan, meskipun kadang-kadang gejala terlihat pada fisik. Keabnormalan itu dapat dibagi atas dua golongan yaitu gangguan jiwa (neurose) dan sakit jiwa (psikose).
Gangguan psikoneurotik menciptakan kepuasaan substitutif pada gejala-gejalanya bagi penderita, dan hal ini akan menyebabkan penderita bagi dirinya atau menjadi sumber-sumber penderitaan baginya dengan meningkatkan taraf kesulitan dalam pergaulan dengan lingkungan dan masyarakat tempat ia berasal.
Fakta selanjutnya akan mudah dipahami, yang sebelumnya telah memberi kita permasalahan baru. Namun peradaban menuntut pengorbanan-pengorbanan lain selain pengorbanan s3ksual. Kita telah memperlakukan kesulitan perkembangan kebudayaan sebagai kesulitan umum proses perkembangan, dengan menelusurinya hingga ke inersia libido (baca: s3x dalam konteks kemasyarakatan), pada keengganannya untuk menganti posisi lama dengan yang baru.
Seseorang yang mengalami gangguan psikoneurotik kepribadiaanya sangat terganggu, dan menyebabkan kurang mampu menyesuaikan diri dengan wajar, dan tidak sanggup memahami problemnya, sering kali orang yang menderita gangguan psikoneurotik ia tidak merasa sakit dan sebaliknya dia menganggap dirinya normal saja.
Pertama disebabkan oleh adanya kerusakan pada anggota tubuh. Misalnya, otak sentral saraf, atau hilangnya kemampuan berbagai kelenjar, saraf-saraf atau gangguan fisik lainnya untuk menjalankan tugasnya. Hal ini mungkin disebabkan oleh karena keracunan akibat minuman keras, obat-obat perangsang atau narkotik, akibat penyakit kotor dan lain sebagainya.
Kedua disebabkan oleh gangguan-gangguan jiwa yang telah berlarut-larut sehingga mencapai puncaknya tanpa suatu penyesuaian secara wajar atau dengan kata lain perkataan disebabkan hilangnya keseimbangan mental secara menyeluruh, akibat suasana lingkungan yang sangat menekan, ketegangan batin, dan sebagainya.
Dari pemaparan tersebut di atas maka dapat penulis simpulkan bahwa seseorang yang mengalami gangguan psikoneurotik, dapat mengganggu kesehatan mental seseorang. Dan orang senantiasa tidak dapat mengintegrasikan jiwanya, tidak dapat menyesuaikan kondisi yang ada.
Referensi Makalah®
Psikoneurotik itu mempunyai segi yang disadari seperti rasa takut, terkejut, tidak berdaya, rasa berdosa atau bersalah, terancam dan lain sebagainya. Juga ada segi-segi yang terjadi di luar kesadaran yang tidak bisa dihindari perasaan yang tidak menyenangkan itu.
Gangguan jiwa adalah kumpulan dari keadaan-keadaan yang tidak normal, baik yang berhubungan dengan fisik maupun dengan mental. Keabnormalan tersebut tidak disebabkan oleh sakit atau rusaknya bagian-bagian badan, meskipun kadang-kadang gejala terlihat pada fisik. Keabnormalan itu dapat dibagi atas dua golongan yaitu gangguan jiwa (neurose) dan sakit jiwa (psikose).
Gangguan psikoneurotik menciptakan kepuasaan substitutif pada gejala-gejalanya bagi penderita, dan hal ini akan menyebabkan penderita bagi dirinya atau menjadi sumber-sumber penderitaan baginya dengan meningkatkan taraf kesulitan dalam pergaulan dengan lingkungan dan masyarakat tempat ia berasal.
Fakta selanjutnya akan mudah dipahami, yang sebelumnya telah memberi kita permasalahan baru. Namun peradaban menuntut pengorbanan-pengorbanan lain selain pengorbanan s3ksual. Kita telah memperlakukan kesulitan perkembangan kebudayaan sebagai kesulitan umum proses perkembangan, dengan menelusurinya hingga ke inersia libido (baca: s3x dalam konteks kemasyarakatan), pada keengganannya untuk menganti posisi lama dengan yang baru.
Seseorang yang mengalami gangguan psikoneurotik kepribadiaanya sangat terganggu, dan menyebabkan kurang mampu menyesuaikan diri dengan wajar, dan tidak sanggup memahami problemnya, sering kali orang yang menderita gangguan psikoneurotik ia tidak merasa sakit dan sebaliknya dia menganggap dirinya normal saja.
Pertama disebabkan oleh adanya kerusakan pada anggota tubuh. Misalnya, otak sentral saraf, atau hilangnya kemampuan berbagai kelenjar, saraf-saraf atau gangguan fisik lainnya untuk menjalankan tugasnya. Hal ini mungkin disebabkan oleh karena keracunan akibat minuman keras, obat-obat perangsang atau narkotik, akibat penyakit kotor dan lain sebagainya.
Kedua disebabkan oleh gangguan-gangguan jiwa yang telah berlarut-larut sehingga mencapai puncaknya tanpa suatu penyesuaian secara wajar atau dengan kata lain perkataan disebabkan hilangnya keseimbangan mental secara menyeluruh, akibat suasana lingkungan yang sangat menekan, ketegangan batin, dan sebagainya.
Dari pemaparan tersebut di atas maka dapat penulis simpulkan bahwa seseorang yang mengalami gangguan psikoneurotik, dapat mengganggu kesehatan mental seseorang. Dan orang senantiasa tidak dapat mengintegrasikan jiwanya, tidak dapat menyesuaikan kondisi yang ada.
Referensi Makalah®